Pernah Undang Mensos di Podcastnya, Deddy Corbuzier: Gue Udah Gak Ngerti Lagi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – YouTuber sekaligus podcaster, Deddy Corbuzier turut buka suara atas tertangkapnya Menteri Sosial, Juliari Peter Batubara terkait kasus korupsi dana bantuan sosial (bansos) untuk menangani pandemi Covid-19. Pria berbadan atletis itu turut kaget mendengar kabar tersebut.

Bukan tanpa sebab, pasalnya Juliari pernah mampir ke podcast dan YouTube Deddy beberapa waktu lalu. Saat itu, mereka membahas tentang Indonesia dan pandemi Covid-19.

Namun, mengetahui sosok yang pernah menjadi narasumber di acaranya itu kini menjadi tersangka kasus korupsi, Deddy pun kecewa. Ia merasa tindakannya mewawancarai menteri tersebut merupakan kebodohannya.

“Gw sedih… Ga ngerti lagi.. Udahlah gue aja yg Gobl*k mmg..Bener enggak nya gue juga ga ngerti..Ga paham buat apaan.. Ngapain.. Ga ngerti,” tulis Deddy di Instagram, Minggu 6 Desember 2020.

Tak hanya itu, Deddy juga mengatakan bahwa salah satu bintang tamunya, Dinar Candy justru pernah kena hujatan warganet. Padahal, sosok DJ itu tak pernah sama sekali merugikan rakyat.

“Ingat dulu ketika gw undang Dinar Candy lah.. Cewe siapa lah.. Yg nyinyir banyak bilang mereka ga berkelas..At least mereka ga merugikan kalian juga,” kata Deddy.

Mantan suami Kalina Octaranny ini pun menyampaikan pada warganet bahwa dirinya masih perlu belajar. Apalagi masih di masa pandemi Covid-19 ini.

“Mungkin kita harus belajar lagi..Gue Hrs belajar lagi..Kita udah di kasih Covid19 loh…Udah dong…” Deddy menambahkan dengan tagar #kecewapak.

Unggahan Deddy itu mengundang banyak komentar netizen. Mereka turut merasakan apa yang bapak dari satu anak itu rasakan.

“Selamat om, anda kena prank 2 menteri,” tulis akun ilhambecks.

“Hatinya terbuat dari batu om,” komentar akun reymon_knuliqh.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Waspada Ancaman Radikalisme Jelang Pilkada Papua 2024

Jayapura – Masyarakat untuk tetap berhati-hati terhadap potensi munculnya ancaman radikalisme, terorisme serta tindakan intoleransi jelang Pilkada Serentak 2024. Menjelang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini