Ogah Tampil Depan Kamera Meski Raffi-Nagita Sudah Tua, Rafathar Malah Suruh Rayyanza

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Anak sulung Raffi dan Nagita yaitu Rafathar mengaku enggan mencari uang dengan tampil di depan kamera.

Ogah direpotkan dengan syuting, Rafathar mengatakan lebih baik kedua orangtuanya saja yang syuting. Hal itu diungkapkannya saat tengah berbincang dengan beberapa karyawan Raffi-Nagita.

“Kana a gak syuting, nah mamah sama papah aja,” ujarnya.

Karyawan Raffi dan Nagita pun mengatakan ada saatnya Raffi dan Nagita sudah lanjut usia sehingga tak bisa lagi syuting.

Mendengar ucapan para kryawan Raffi-Nagita  tersebut, Rafathar langsung meneriakkan nama Rayyanza untuk menggantikan syuting.

“Rayyanza…Rayyanza,” tegasnya.

Mendengar jawaban Rafathar para karyawan pun mengatakan jika Rayyanza masih kecil sehingga mau tak mau dirinya duluan lah yang harus syuting demi mencari uang.

Ucapan para kryawan Raffi-Nagita pun membuat bocah laki-laki tersebut pun lantas langsung berteriak dengan lantang mengatakan “Gak mau”.

Dilansir dari unggahan @lambegosiip pada laman media sosial Instagram, netizen pun sangat gemas dengan tingkah laku anak sulung Raffi dan Nagita. Beberapa netizen justru menyarankan Rafathar mengurus bisnis saja.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by BERITA & INFO VIRAL (@lambegosiip)

“Anak pintar Rafatar mah jadi komisaris atau CEO saja,” tulis netizen.

“Aa warisin bisnisnya aja ya a,” tambah netizen.

“Rafathar memilih jadi CEO RANS aja wkwk,” tutup netizen.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini