Ngeri! Shandy Aulia Gandeng 15 Pengacara Termasuk Hotman Paris, Somasi Netizen Julid

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTAShandy Aulia tak main-main dalam kasus netizen yang menghina anaknya. Dia menggandeng 15 pengacara, termasuk Hotman Paris Hutapea.

Beberapa waktu lalu, netizen dengan nama Laura Aprilya Bakkara, menghina anak Shandy Aulia dengan menyebutnya kekurangan gizi.

“Mbak Shandy yang always denial. Indikator balita sehat adalah berat badan, lalu tanda-tanda bayi kurang gizi termasuk rambut jagung loh. Claire udah termasuk anak kurang gizi,” tulis Laura.

Komentar itu membuat Shandy naik pitam. Dia meminta netizen membantu menemukan dimana Laura berada. Pada akhirnya, bintang film ‘Eiffel I’m in Love’ itu melayangkan somasi dengan bantuan 15 pengacara.

Surat somasi itu diunggah manajer Shandy, Paula Beltia, di akun Instagram pribadinya. Tampak tertulis ada 15 pengacara yang dilibatkan dalam somasi tersebut.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Paula Beltia (@paularudollf)

“Pagi tadi biasanya urus kerjaan yang penting penting, tapi khusus hari ini saya urusin hal yang gak produktif tapi memang perlu di urus biar kedepannya kita semua belajar. Memang belajar sopan santun dan etika itu harganya mahal,” tulis Paula, dalam captionnya.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Paula Beltia (@paularudollf)

Selain ada nama 15 pengacara, dalam surat tersebut juga tertulis: “Untuk dan atas nama Pemberi Kuasa bertindak mewakili kepentingan hukum Pemberi Kuasa untuk membuat, menandatangani dan mengirimkan somasi kepada Laura Aprilya Bakkar sehubungan dengan adanya dugaan perbuatan melawan hukum dan/atau dugaan tindak pidana pencemaran nama baik dan/atau fitnah melalui media elektronik.”

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini