Ngeri! Rokok Elektrik Sebabkan Penumpukan Lemak di Hati

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Siapa bilang rokok elektrik lebih aman dari rokok biasa? Pendapat ini telah dibantah sebuah penelitian di Los Angeles, AS yang menyebut rokok elektrik pun berbahaya karena dapat mengakibatkan penumpukan lemak di hati.

“Popularitas rokok elektrik yang meningkat pesat tak seaman yang dipromosikan ke konsumen,” kata penulis utama penelitian, Theodore C Friedman dari Charles R Drew University of Medicine and Science, Los Angeles, AS, seperti dikutip dari thehealthsite.com, baru-baru ini.

Penelitian ini bahkan telah dipresentasikan oleh Friedman dalam ENDO 2018, sebuah pertemuan tahunan ke-100 Endocrine Society di Chicago, AS.

Namun, penelitian ini baru sebatas menggunakan tikus sebagai objek eksperimen. Tikus yang terpapar rokok elektrik diteliti selama 12 minggu dan menunjukkan hasil positif akumulasi lemak pada hati.

Tikus yang terpapar rokok elektrik mengalami masalah kehilangan gen Apolipoprotein E yang membuat tubuhnya jadi rentan terkena penyakit jantung dan pemumpukan lemak di hati. Selain itu, paparan aerosol rokok elektrik juga menunjukkan gejala-gejala berbahaya pada tikus percobaan.

Lebih lanjut, Friedman menemukan setidaknya ada 433 gen pada tikus yang terkait perkembangan hati mengalami masalah serius setelah terpapar rokok elektrik.

Tubuh tikus juga mengalami disfungsi ritme sirkadian yang semakin mempercepat pertumbuhan penyakit hati, termasuk penumpukan lemak.

“Percobaan ini diharapkan memberi dukungan agar pembuat kebijakan mengambil tindakan pencegahan dan menghentikan penggunaan rokok elektrik bagi anak-anak maupun dewasa,” ujar Friedman. (Ryan Virgiawan)

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini