Mia Khalifa, Eks Bintang Panas yang Pernah Dapat Ancaman ISIS

Baca Juga

MATA INDONESIA, WASHINGTON – Mia Khalifa, perempuan berusia 28 tahun itu sempat akrab dengan image sebagai bintang film panas. Saat usianya baru menginjak 21 tahun, ia menghabiskan tiga bulan di industri film dewasa.

Selama periode itu, ia membintangi 12 film porno dan telah ditonton miliaran kali. Kariernya di industri film dewasa melesat dengan cepat dan satu video kontroversialnya adalah ia mengenakan jilbab saat berhubungan seks.

Akibatnya, Mia mendapat ancaman pembunuhan dari Kelompok Negara Islam Iran dan Suriah (ISIS). Dan ancaman, merupakan salah satu alasan Mia memutuskan keluar dari industri yang membesarkan namanya.

Kini, ia berjuang untuk mengubah citranya dengan rasa percaya diri. Mia menyadari ada periode dalam hidupnya yang keliru dan itu tidak boleh dibiarkan bertahan lama.

“Saya naïf, rentan, dan mudah dibentuk. Sangat mudah membicarakan sesuatu, terutama jika itu oleh seorang pria,” kata Mia Khalifa, melansir Yahoo News, Jumat, 15 Oktober 2021.

Mia kemudian mengisahkan pengalamannya di industri film dewasa dan jalan yang membawanya ke sana. Mia yang kini menjadi influencer vokal tentang eksploitasi itu berharap pengalamannya dapat melindungi perempuan lain.

“Apa yang bisa saya ambil dari pengalaman saya adalah melindungi perempuan lain dan menjadi kisah peringatan,” sambungnya.

Mia hanya menghasilkan 1.000 USD per adegan atau total 12.000 USD untuk seluruh film yang ia bintangi. Hari ini seluruh video itu telah menghasilkan jutaan USD, tetapi karena kontrak yang dia tandatangani, Mia tidak dapat menikmatinya.

Perempuan kelahiran Lebanon itu juga tidak memiliki kepemilikan atas video dan gambar yang ada di internet — konten yang dia perjuangkan untuk dihapus.

“Itu membuat saya merasa marah karena itu di luar kendali saya. Hanya ada begitu banyak pertarungan yang ingin saya lakukan tanpa mengorbankan kesehatan mental saya,” katanya.

“Akan tetapi itu juga bukan sesuatu yang saya akan sepenuhnya menyerah karena itu pada dasarnya seperti meletakkan paku di peti mati saya sendiri,” ucapnya.

Meski merasa malu tentang masa lalunya, hal itu adalah sesuatu yang ia bawa setiap hari, bahkan mungkin hingga menutup mata. Ia memang tidak bisa kembali dan mengubahnya, tetapi ia berusaha bangkit dan tumbuh.

“Gambar pantat dan foto imut saya bukanlah yang terpenting, tetapi itulah yang disukai penggemar saya, dan itu membantu menghasilkan lebih banyak orang,” katanya.

“Jika saya dapat menjelaskan hal-hal yang penting bagi saya dan hal-hal yang harus kita perhatikan di dunia, itu adalah tanggung jawab saya. Saya tidak pantas mendapatkan platform jika bukan itu yang saya lakukan,” tuntasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini