Meski Dapat Membaik Sendiri, Stroke Ringan Tetap Perlu Mendapatkan Perawatan, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya!

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Driantama Riwahyu kaget bukan kepalang saat ia bangun dari tidurnya. Badannya tak bisa bergerak sama sekali. Mulutnya sulit terbuka. Tangan dan kakinya benar-benar lemah tak bisa bergerak.

Lelaki berusia 55 tahun ini tidak mengerti apa yang terjadi pada dirinya. Karena tinggal sendirian, ia bingung mau meminta tolong. Perlahan-lahan ia melemaskan tubuhnya, menenangkan diri dan berdoa kepada Yang Maha Kuasa. Barulah setelah 4 jam lebih, badannya mulai bisa bergerak. Tangannya kemudian mengapai ponsel di sebelah ranjangnya. Ia pun menelpon saudara-saudaranya untuk menolong dirinya.

Cerita Drian terkena stroke ringan seringkali terjadi pada siapa saja dan waktunya pun bisa kapan saja. Sekarang ini stroke ringan atau the silent killer tidak hanya menyerang lansia atau orang yang usianya sudah kepala lima, malah lebih banyak anak muda. Dan ini perlu diwaspadai karena stroke ringan ini bisa membunuh secara diam-diam akibat kelumpuhan otak.

Penyebab stroke ringan sama dengan stroke secara umum. Kondisi ini terjadi akibat berkurangnya suplai darah ke otak akibat penyumbatan di pembuluh darah otak. Bedanya, penyumbatan darah pada stroke ringan hanya terjadi sebentar dan suplai darah akan kembali normal sebelum ada kerusakan di otak.

Penyebab tersumbatnya aliran darah ke otak biasanya akibat gumpalan darah atau plak serta gelembung atau emboli udara pada pembuluh darah otak. Gejala stroke ringan atau transient ischemic attack (TIA) sering kali hanya berlangsung sebentar, yaitu sekitar beberapa menit hingga beberapa jam.

Gejala stroke ringan

  • Perubahan pada indra, seperti pendengaran, penglihatan, rasa, dan sentuhan.
  • Perubahan kewaspadaan (termasuk kantuk atau tidak sadar).
  • Perubahan mental, seperti kebingungan, kehilangan ingatan, kesulitan menulis atau membaca, kesulitan berbicara, atau memahami orang lain.
  • Masalah otot, contohnya kelemahan otot, kesulitan menelan, atau kesulitan berjalan.
  • Pusing atau kehilangan keseimbangan dan koordinasi.
  • Kurangnya kontrol atas kandung kemih atau usus.
  • Masalah saraf, seperti mati rasa atau kesemutan pada satu sisi

Umumnya sekitar 70 persen gejala stroke ringan bisa hilang kurang dari 10 menit, atau 90 persen akan hilang kurang dari empat jam. Ingat, segeralah temui atau tanyakan pada dokter bilang mengalami gejala stroke ringan di atas.

Cara mengatasi

Stroke ringan tidak menyebabkan kerusakan atau kecacatan jaringan otak yang berlangsung lama, namun bisa menjadi peringatan dini dari stroke. Cara mengatasi gejala stroke ringan dapat dengan konsumsi obat-obatan, prosedur medis, dan perubahan gaya hidup.

Penanganan dengan mengubah gaya hidup bertujuan untuk mengurangi risiko stroke atau stroke ringan di masa mendatang. Perubahan gaya hidup yang perlu dilakukan untuk mengatasi atau mencegah stroke ringan di antaranya adalah:

  • Berolahraga
  • Perbanyak makan buah dan sayur
  • Mengurangi asupan makanan yang digoreng atau makanan manis
  • Tidur yang cukup
  • Mengelola stres
  • Meningkatkan kontrol terhadap kondisi medis seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi

Meski dapat membaik dengan sendirinya, stroke ringan tetap perlu mendapatkan perawatan medis secepatnya. Jika tidak ada perawatan dan tidak mengubah gaya hidup stroke ringan berpotensi menyebabkan stroke atau kerusakan otak permanen.

Reporter : Alyaa

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tumbuhkan Cinta Tanah Air, Semangat Satu Darah Indonesia Dinilai Penting

Mata Indonesia, Yogyakarta - Puluhan warga DIY berkumpul di Waduk Sermo untuk menyuarakan cinta tanah air. Acara ini dibuat untuk seluruh anak rantau yang berada di DIY agar lebih cinta akan keberagaman yang ada di NKRI.
- Advertisement -

Baca berita yang ini