MATA INDONESIA, JAKARTA – Bagi pengidap skizofrenia dukungan dari keluarga, teman, dan orang kekasih memang sangat dibutuhkan, salah satunya untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan rasa aman.
Lalu, apa saja yang bisa dilakukan sebagai orang terdekat pengidap penyakit skizofrenia agar tetap bisa memberikan dukungan dan rasa aman? Berikut yang harus dilakukan dilansir dari laman HelpGuide.org.
1. Memperhatikan kondisi diri sendiri
Jangan diartikan sebagai seorang yang egaois ya, karena menjaga diri sendiri itu penting disamping harus memperhatikan kesehatan seorang skizofrenia.
Tanpa disadari, seorang skizofrenia akan mengambil penuh waktu dan tegamu, tentu saja itu membuat kamu lelah dan mudah stress. Kalau itu terjadi, lantas bagaimana kamu bisa membantu merawat seorang skizofrenia kalau menjaga diri sendiri saja masih belum benar. Bukannya timbul rasa aman, justru akan memperburuk keadaan mereka.
Kalau kamu bisa menjaga diri, artinya kamu bisa menjadi panutan bagi orang skizofrenia, dengan begitu akan memudahkan kamu untuk memberikan motivasi dan saling mendukung satu sama lain.
2. Membangun jaringan
Mengurus seorang skizofrenia tidak bisa dilakukan sendiri, oleh karenanya butuh bantuan orang lain. Bisa dengan cara bergabung pada grup media sosial yang sama-sama sedang berjuang membantu seorang skizofrenia atau mencari komunitas yang memang mengurus skizofrenia.
Dengan banyak membangun jaringan maka akan banyak pula uluran tangan yang bisa kapan saja membantu kamu. Secara tidak langsung kamu juga mendapatkan teman baru untuk berbagi cerita bersama.
3. Mengingatkan untuk melakukan perawatan
Perawatan yang dilakukan tidak hanya melalui medis, tetapi juga perawatan-perawatan kecil seperti menjaga pola makan, olahraga, dan mengolah stress dengan baik. Karena seorang skizofrenia sering melakukan halusinasi, delusi, dan paraoinia sehingga harus dengan secara halus mengajak mereka pergi ke dokter untuk perawatan.
Ketakutan yang dialami seorang skizofrenia terhadap dokter seringkali membuatnya enggan diperiksa karena takut disebut “orang gila”. Sebagai teman yang baik, harus bisa meyakinkan bahwa paradigma seperti itu salah, kamu bisa membuat sedikit cerita kalau dokter itu menyenangkan dan murah hati.
4. Memberi pengawasan
Tidak hanya melakukan perawatan, menjaga seseorang skizofrenia yang kamu sayangi juga harus memantau pengobatannya. Jangan sampai ia mengonsumsi obat-obatan yang bukan atas rekomendasi dokter, apalagi kalau tidak sengaja tercampur dengan alkohol tanpa pengawasan darimu.
5. Saat kambuh, harus sigap
Pengidap penyakit skizofrenia akan kambuh sewaktu-waktu meski telah meminum obat sesuai resep dokter. Tapi jangan semakin diperparah dengan berhenti minum obat secara mendadak karena itu akan memperburuk keadaan mereka.
Yang perlu diperhatikan, kambuh yang cenderung datang mendadak harus mendapat perhatian segera. Setidaknya kamu sudah siap sedia dengan menyimpan nomor telepon dokter terkait maupun menghubungi keluarga terdekat untuk dimintai pertolongan. (Anita Rahim)