Meghan Tak Hadir ke Pemakaman, Apa Kata Ratu Elizabeth?

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Meghan Markle tak ikut mendampingi suaminya, Pangeran Harry, ke Inggris untuk menghadiri pemakaman Pangeran Philip. Apa tanggapan Ratu Elizabeth?

Pangeran Harry sudah terbang dari Amerika Serikat dan kini sudah berada di Inggris. Dia sedang menajalani isolasi mandiri sebelum nantinya ikut hadir dalam pemakaman Pangeran Philip.

Meghan tak ikut Harry ke Inggris. Saat ini dia sedang mengandung anak kedua dan disarankan tak melakukan perjalanan jauh demi kesehatan bayi di dalam kandungannya.

“Harry sudah diprediksi akan kembali ke Inggris setelah kakeknya meninggal. Meghan mengucapkan belasungkawa. Ratu Elizabeth bisa memahami mengapa Meghan tak bisa datang ke pemakaman,” ujar seorang sumber, kepada People, Rabu 14 April 2021.

Saat ini Harry menjalani isolasi mandiri di rumahnya di Windsor, Frogmore Cottage, jelang pemakaman Pangeran Philip yang akan dilakukan di Gereja St George, Sabtu 17 April 2021.

Ini merupakan pertama kalinya Pangeran Harry kembali ke Inggris dan bertemu keluarga kerjaan setelah dia dan Meghan pindah ke Amerika Serikat satu tahun lalu.

Hubungan Harry dan keluarga kerajaan juga sedang memanas akibat wawancara yang dilakukan Harry dan Meghan dengan Oprah Winfrey. Sebuah wawancara yang menyerang keluarga kerajaan dan menimbulkan kontroversi.

Pangeran Philip, suami dari Ratu Elizabeth II meninggal dunia pada Jumat 9 April 2021 waktu setempat di usia 99 tahun. Pangeran Philip yang lahir di Yunani, 10 Juni 1921 menikah dengan Putri Elizabeth tahun 1947 atau lima tahun sebelum Putri Elizabeth menjabat sebagai Ratu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini