MATA INDONESIA, SEOUL – Baru-baru ini media Korea Utara menjadi perhatian karena mengkritik sistem idola Korea Selatan. Mereka menyebut idola seperti BLACKPINK dan BTS diperlakukan seperti budak.
Arirang Meari, media Korea Utara, kritikan ini diungkapkan melalui sebuah artikel. Arirang Meari menuduh penyanyi terkenal Korea Selatan diperlakukan tidak adil dan dipaksa hidup seperti budak oleh perusahaan mereka.
“Baru-baru ini, penyanyi muda terkenal di Korea Selatan dipaksa menjalani kehidupan yang menyedihkan oleh perusahaan besar. Penyanyi seperti BTS dan BLACKPINK menandatangani kontrak eksklusif dengan perusahaan hiburan besar seperti SM Entertainment di usia muda seperti di sekolah dasar atau menengah, dan menerima pelatihan untuk menjadi penyanyi,” tulis media tersebut, dikutip dari Koreaboo pada Rabu 17 Maret 2021.
Tak hanya itu, media tersebut juga mengklaim bahwa para idola diblokir dari kunjungan ke luar dan hanya diizinkan tidur selama 2 hingga 3 jam sehari sambil menerima pelatihan ketat. Keuntungan yang didapat dari mereka diduga masuk ke perusahaan dengan kedok biaya pelatihan.
“Banyak penyanyi wanita yang mengalami penghinaan dan pelecehan di bawah proses pelatihan yang keras juga dipaksa untuk melayani politisi dan pengusaha secara seksual. Banyak penyanyi muda menderita tekanan mental yang sangat besar dan hidup seperti berada di penjara tanpa jeruji besi, bahkan bunuh diri sambil meninggalkan surat wasiat untuk menyaksikan betapa menyesakkannya hidup ini,” bunyi artikel Arirang Meari.
Media Korea Utara juga mengklaim bahwa hal ini telah diberitakan di banyak jurnal Korea Selatan dan media Barat juga. Klaim yang dibuat oleh media Korea Utara ini pun mendapat kritikan dari netizen Korea Selatan.
Netizen Korea Selatan menuduh ini hanya akal-akan Korea Utara mengingat popularitas idola Korea Selatan yang sedang berkembang di kalangan pemuda Korea Utara.