MATA INDONESIA, JAKARTA – Kabar gembira bagi para pencinta lagu-lagu kenangan Ebiet G Ade. Salah satu tembang andalannya yang berjudul “Masih Ada Waktu” akan dirilis kembali tahun ini.
Lagu yang rilis pertama kali pada tahun 1988 tersebut, diketahui akan dikemas dengan aramsemen berbeda. Tak sendiri, kali ini ia mengajak serta kedua putranya, Adera dan Segara untuk kolaborasi.
Dalam lagu “Masih Ada Waktu” kali ini, Ebiet mempercayakan aransemen musiknya kepada Afif Gifano dan gitar dimainkan oleh Andre Dinuth. Sementara, ia saling mengisi vokal dengan kedua putranya.
Pesan dalam lirik yang kuat dipadukan dengan aransemen yang modern berhasil menghadirkan nuansa musik yang berbeda. Namun, tetap mempertahankan ciri khas musik Ebiet ditambah dengan vokal yang berkarakter dari Adera dan Segara.
“Pesan di lirik dipadukan dengan aransemen yang lebih modern, untuk itu saya mengajak Aderan dan Segara untuk memperkuat karakter vokal,” ujar Ebiet.
Aransemen lagu pun seolah mengajak seluruh pendengarnya untuk bernostalgia sekaligus introspeksi diri. Lagu Masih Ada Waktu telah dirilis di seluruh digital music platform dan juga youtube channel Musica Studios pada 3 April 2020.
Berikut Lirik Lagu Masih Ada Waktu Ebiet G Ade;
Bila masih mungkin kita menorehkan batin
Atas nama jiwa dan hati tulus ikhlas
Mumpung masih ada kesempatan buat kita
Mengumpulkan bekal perjalanan abadi
Kita pasti ingat tragedi yang memilukan
Kenapa harus mereka yang terpilih menghadap
Tentu ada hikmah yang harus kita petik
Atas nama jiwa mari heningkan cipta
Kita mesti bersyukur bahwa kita masih diberi waktu
Entah sampai kapan tak ada yang bakal dapat menghitung
Hanya atas kasih-Nya, hanya atas kehendak-Nya
Kita masih bertemu matahari
Kepada rumput ilalang, kepada bintang gemintang
Kita dapat mencoba meminjam catatan-Nya
Sampai kapankah gerangan
Waktu yang masih tersisa
Semuanya menggeleng, semuanya terdiam
Semuanya menjawab tak mengerti
Yang terbaik hanyalah segera bersujud
Mumpung kita masih diberi waktu
Kita mesti bersyukur bahwa kita masih diberi waktu
Entah sampai kapan tak ada yang bakal dapat menghitung
Hanya atas kasih-Nya, hanya atas kehendak-Nya
Kita masih bertemu matahari
Kepada rumput ilalang, kepada bintang gemintang
Kita dapat mencoba meminjam catatan-Nya
Sampai kapankah gerangan
Waktu yang masih tersisa
Semuanya menggeleng, semuanya terdiam
Semuanya menjawab tak mengerti
Yang terbaik hanyalah segeralah bersujud
Mumpung kita masih diberi waktu
