Lee Chae Yeon Tidak akan Berpartisipasi di Tur Konser ‘Street Woman Fighter ON THE STAGE’

Baca Juga

MATA INDONESIA, SEOUL – ‘Street Woman Fighter’ akan menggelar tur konser di beberapa wilayah Korea Selatan termasuk kota Seoul. Namun salah satu satu mantan dari anggota IZ*ONE, Lee Chae Yeon, tidak bisa ikut berpartisipasi dalam tur tersebut.

Melansir dari Soompi, Lee Chae Yeon tidak akan berpartisipasi dalam tur konser ‘Street Woman Fighter ON THE STAGE’ mendatang. Pihak agensi Lee Chae Yeon, WM Entertainment, tidak memberitahu terkait keterangan ketidakhadirannya di konser nanti.

WM Entertainment memberikan pernyataan resminya pada 22 Oktober 2021 waktu setempat. Berikut pernyataan lengkap dari agensi:

“Halo, ini WM Entertainment. Kami menginformasikan bahwa karena jadwalnya, Lee Chae Yeon tidak akan berpartisipasi dalam tur konser nasional ‘Street Woman Fighter [ON THE STAGE]’ yang dijadwalkan akan dimulai pada 20 November. Kami meminta maaf kepada para penggemar yang pasti telah menunggu (untuk melihatnya) dan kami meminta pengertian Anda yang murah hati.”

Konser ‘Street Woman Fighter ON THE STAGE’ akan berlangsung pada 20 dan 21 November di Seoul. Lalu lanjut ke beberapa wilayah lainnya sampai 25 Desember.

Konser ini akan menampilkan delapan grup tari dari program survival dari Mnet. Program acara ini akan menayangkan episode terakhirnya pada 26 Oktober 2021.

Sementara itu, tiket konser ‘Street Woman Fighter ON THE STAGE’ telah habis terjual di enam wilayah, termasuk Seoul, Busan, Gwangju, Chanwon, Incheon, dan Daegu. Seluruh tiket di berbagai daerah telah habis setelah area Seoul lebih dulu terjual habis.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini