MATA INDONESIA, JAKARTA – Demensia merupana penyakit turunan yang menyerang daya ingat dan cara berpikir. Orang awam menyebutnya dengan pikun. Penyakit ini tidak bisa dihindari maka sejak usia produktif sudah sepatutnya kita mengubah pola hidup supaya efek demensia tidak semakin parah.
Mengutip dari Pop Science, penelitian yang melibatkan 365.682 dewasa dengan rentang usia 50 hingga 74 tahun. Adapun, di akhir penelitian ditemukan terdapat 5079 kasus demensia dan 10053 kasus stroke yang dialami oleh para relawan yang ikut dalam penelitian tersebut.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa mereka yang minum 2-3 hingga cangkir kopi per hari atau tiga hingga lima cangkir teh per hari, atau bisa gabungan keduanya, masuk dalam golongan yang tidak terkena demensia dan stroke. Maka, peneliti menarik kesimpulan bahwa peminum kopi dan teh mengalami penurunan risiko terkena demensia sebanyak 28 persen dan penurunan risiko terkena sebanyak 32 persen.
Lee H. Schwamm dari American Stroke Association Advisory Committee menegaskan bahwa kopi dan teh belum bisa bagus untuk kerja otak. Ia hanya mengatakan bahwa mengonsumsi kopi dan teh secara rutin setiap hari bisa menurunkan risiko terkena demensia dalam jangka panjang.
Sementara itu, kopi sendiri memang sudah terbukti bisa menurunkan risiko terkena serangan jantung, alzheimer, demensia, juga parkinson. Namun jika dikonsumsi dalam takaran berlebih, kafein bisa membahayakan tubuh dalam jangka pendek.
Apabila pengonsumsian kafein dalam jumlah terlalu banyak, justru pada titik tertentu akan meningkatkan risiko terkena stroke. Maka, untuk dosis yang tepat para peneliti menganjurkan kepada kita sebaiknya mengonsumsi kopi dan teh dalam takaran yang minimal hingga sedang saja. Khusus untuk kopi dianjurkan jangan melebihi 400mg dalam sehari.
