Kondisi Terkini Ekki Soekarno, Suami Soraya Haque yang Sakit Paru-paru dan Jantung

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Suami Soraya Haque, Ekki Soekarno, saat ini tengah dirawat di rumah sakit Sakit Pondok Indah Bintaro, Tangerang Selatan. Ekki diketahui dirawat sejak Jumat, 17 Januari 2020, karena mengidap sakit paru-paru basah dan gangguan pada jantung.

Soraya Haque menjelaskan kabar terbaru kondisi Ekki saat ini. Katanya, oksigen dan denyut jantungnya sudah normal.

“Kabar gembira pagi ini membaik untuk kadar oksigen dalam darah, kemudian denyut jantungnya,” ujarnya saat ditemui di Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro, Tangerang Selatan, Sabtu 18 Januari 2020.

Soraya Haque mengatakan saat ini Ekki sedang ditidurkan. Hal ini dilakukan agar obat yang diberikan dokter dapat bekerja dengan baik.

“Ditidurkan karena tubuhnya melawan alat, jadi supaya obatnya bekerja dengan baik, tubuhnya harus rileks sehingga penyerapannya itu harus bagus, sehingga dia punya makanan atau obat-obatan itu bisa diserap dengan baik supaya napasnya itu bisa melakukan upaya normal kembali,” jelasnya.

Jika Ekki Soekarno pulih, ia ingin Ekki rajin berolahraga seperti saran dokter.

“Apa yang harus dilakukan ya kalau dikasih kesempatan kedua, saya minta Ekki merubah gaya hidup. Musisi boleh keren, drummer keren, tapi saya harus ada kesepakatan. Dia sebetulnya makannya bagus, cuma Ekki tidak olahraga. Nanti kalau Ekki sadar, gue kuliahin 3 SKS,” katanya.

Sebelumnya, kabar dirawatnya Ekki ini disampaikan sendiri oleh Soraya Haque di Instagram pribadinya dengan pesan menyentuh.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini