Kisah Pilu Bonge, Harus Putus Sekolah Sejak 3 SD Karena Tidak Punya Biaya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Salah satu mascot Citayam Fashion Week yakni Bonge tengah menjadi sorotan publik.

Baru-baru ini, Bonge hadir sebagai bintang tamu dalam program salah satu stasiun televisi dan menceritakan kisah hidupnya.

Sudah bukan hal yang baru lagi, banyak netizen mengetahui bahwa remaja lelaki yang memiliki nama asli Eka tersebut tidak lagi mengenyam pendidikan.

Dalam program di stasiun televisi tersebut Bonge yang merupakan salah satu dari remaja SCBD menceritakan lebih detail tentang kisahnya yang harus putus sekolah sejak kelas 3 SD.

“Jadi gini, Bonge tuh gapernah ketemu keluarga, otang tualah ayah, soalnya ayah meninggal dari Bonge 3 bulan,” ujarnya.

“Akhirnya orang tua Bonge gak punya biaya jadinya Bonge maksainlah biar buat keluar dari sekolah,” sambungnya.

Lebih lanjut, Bonge pun akhirnya memutuskan untuk mengamen untuk membantu mencari pemasukan untuk kesinambungan kehidupan keluarganya.

“Jadi Bonge ngamen, buat kasih nafkah ke orang tua,” ungkapnya.

Cuplikan video tersebut pun diunggah kembali oleh akun @lambegosiip pada laman media sosial Instagram dan berhasil menarik simpati netizen.

Banyak netizen yang memberikan semangat kepada Bonge, ada pula netizen yang memuji attitude dari Bonge yang merupakan salah satu remaja SCBD.

“Ga kaya anak jalanan sopan cara ngomongya Bonge salut sama kisahnya,” tulis netizen.

“Walaupun putus sekolah, tapi attitude sopan, kalem. Semangat Bonge semoga kamu bisa sekolah lagi dan mengejar cita-citamu,” sambung netizen.

“Lebih respect sama Bonge. Kurma and Bonge walaupun minim pendidikan tapi attitude mu luar biasaaaa,” sahut netizen.

“Sudah liat pulnya vidio ini memang ngomongnya Bonge lembut jika di didik dengan baik pasti dia baik,” tambah netizen.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by BERITA & INFO VIRAL (@lambegosiip)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini