Khawatir dengan Perkembangan Anak, Cina Mulai Atur Waktu Bermain Game Online

Baca Juga

MINEWS.ID, BEIJING – Khawatir dengan perkembangan anak-anak bermain game, Pemerintah Cina memberlakukan jam malam bermain game online bagi anak-anak di bawah umur.

Gamers yang berusia di bawah 18 tahun dilarang bermain game antara pukul 22.00 WIB hingga pukul 08.00 WIB. Selain itu ada batasan waktu bermain game yakni 90 menit saja pada hari kerja dan tiga jam pada akhir pekan ataupun hari libur.

Ini merupakan langkah terbaru Cina untuk mengekang kecanduan video game, yang menurut para pejabat setempat kini sudah merusak kesehatan anak-anak.

Kebijakan ini sudah mulai berlaku sejak Selasa 5 November 2019.

Gamers berusia 8-16 tahun dapat menghabiskan hingga 200 yuan per bulan hanya untuk bermain game, sementara mereka yang berusia antara 16-18 tahun dapat menghabiskan hingga 400 yuan pada akun game mereka.

Menurut Perusahaan Riset, Newzoo, Cina adalah pasar game terbesar kedua di dunia. Cina telah berulang kali melarang video game karena berdampak negatif terhadap kaum muda. Pada 2018, pemerintah mengumumkan pembentukan regulasi bagi game online. Hal ini sebagai tanggapan atas kekhawatiran tentang rabun dekat pada anak-anak juga untuk membatasi jumlah game online baru, membatasi waktu pembayaran, dan mengembangkan sistem pembatasan usia.

Namun pada tahun yang sama, entah mengapa Cina memberhentikan kebijakan yang baru berjalan sembilan bulan itu, dan penghentian kebijakan tersebut justru memberikan pukulan bagi para industri game daring.

Beberapa perusahaan video game terbesar merespons secara proaktif kebijakan ini. Tencent, perusahaan game terbesar di dunia, mengatasi larangan tersebut dengan membatasi waktu permainan hingga satu jam per hari untuk pengguna di bawah 12 tahun, dan dua jam per hari untuk pengguna antara 12-18 tahun. Mereka juga mulai mengharuskan pengguna untuk membuktikan usia dan identitas mereka.

 

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini