MATA INDONESIA, JAKARTA – Saat musim hujan, biasanya kita mulai mempersiapkan payung dan mantel. Peralatan tersebut wajib dibawa khususnya untuk kamu yang masih melakukan aktivitas di luar rumah.
Ketika hujan deras, peralatan tersebut segera kamu gunakan agar tak basah kuyup. Namun, jika curah hujannya tidak terlalu deras, kerap kali kamu malas menggunakan alat-alat tersebut dan membiarkan tubuhmu terkena rintikan air hujan.
Nah, kalau sudah begini, biasanya orangtua kita segera menyuruh mandi dan keramas. Bahkan, mereka meminta agar kita menggunakan air hangat.
Perintah tersebut bertujuan agar kita tak pusing usai terkena rintikan air hujan. Tapi, apakah cara tersebut benar-benar ampuh? Mitos atau fakta?
Dilansir dari Hello Sehat, belum ada penelitian yang mengatakan bahwa hujan-hujanan bisa bikin sakit, atau pusing. Namun, para pakar kesehatan menduga dinginnya air hujan yang mengenai kepala bisa menyebabkan suhu tubuh berubah secara mendadak.
Ketika terguyur air hujan, suhu tubuh yang cenderung panas akan “kaget”. Nah, perubahan suhu tubuh secara tiba-tiba inilah yang dapat memicu sakit kepala hingga flu.
Sementara itu, cuaca dingin juga menyebabkan pembuluh darah jadi menyempit. Hal ini terjadi sebagai respon alamiah tubuh untuk mempertahankan panas supaya tubuh tidak kedinginan.
Namun, penyempitan pembuluh darah itu bisa membuat oksigen tak mengalir dengan baik, terutama ke otak. Nah, itulah yang menyebabkan kita sering pusing setelah kehujanan.
Maka, dapat disimpulkan bahwa tak ada salahnya melakukan mandi dan keramas dengan air hangat setelah kehujanan.
Pasalnya, keramas dengan air hangat dapat membantu melebarkan pembuluh darah sehingga aliran oksigen jadi lebih lancar. Maka, kamu tidak lagi pusing setelah terkena air hujan.