Kentut Saat Bercinta? Hindari Makanan Ini

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Di antara semua hal memalukan yang bisa terjadi saat bercinta, kentut mungkin menempati urutan teratas. Jelas ‘membuang gas’ merupakan hal yang tidak dapat dihindari, sekalipun Anda sedang berada di momen bahagia bersamanya.

Bercinta dengan pasangan, melibatkan semua jenis suara, baik itu erangan, desahan, geraman, jeritan, hingga teriakan, dan bahkan mungkin suara kentut. Jadi mengapa kentut dapat menyerang ketika Anda sedang bergairah?

Asisten Profesor Kedokteran di Divisi Gastroenterologi di Fakultas Kedokteran Universitas Washington di St. Louis, Elizabeth Blaney mengatakan bahwa kentut ketika sedang berhubungan intim adalah hal yang normal. Akan tetapi, menjadi tidak normal apabila terlalu sering kentut ketika bercinta dengan pasangan Anda.

“Itu normal bagi orang yang buang angin antara 10 hingga 20 kali per hari dan usus besar Anda tidak terlalu peduli dengan hal lain yang mungkin terjadi. Kentut dapat terjadi pada waktu yang tidak tepat,” kata Elizabeth Blaney, melansir Health, Kamis, 4 Maret 2021.

“Bagian atas vagina berada di dekat bagian bawah rektum, jadi selama berhubungan seks, setiap dorongan dan benturan pada bagian bawah rektum ini dapat menyebabkan keluarnya gas,” sambungnya.

Lantas apa yang terjadi jika Anda sering kentut selama sesi bercinta? Kemungkinan terbesar adalah Anda mengalami sindrom iritasi usus besar (IBS), yang lebih sering terjadi pada perempuan. Dan sekitar dua dari tiga penderita IBS merupakan perempuan.

Dr, Blaney menyarankan, apabila Anda mengalami hal ini maka jangan ragu untuk mengunjungi gastroenterology yang dapat membantu Anda mengetahui apakah IBS atau masalah pencernaan lain yang menyebabkan Anda sering kentut ketika bercinta.

Selain itu, Dr. Blaney juga menyarankan untuk membuang air besar sebelum Anda bercinta. Kemudian, bila Anda merasa bahwa ‘gas’ tersebut akan keluar, Anda mungkin bisa mempertimbangkan untuk beralih posisi.

Selain itu, Anda juga perlu menghindari makanan pemicu kentut yang membuat perut Anda kembung, seperti bawang Bombay, brokoli, Brussels sprouts, dan gandum pada jam-jam sebelum Anda berencana bercinta. Anda juga perlu menghindari minuman berkarbonasi, yang menyebabkan perut Anda kembung.

“Anda tidak selalu dapat mencegah kentut saat berhubungan seks dan sebagian besar waktu, itu tidak menunjukkan ada sesuatu yang salah. Jadi cobalah untuk melepaskannya tanpa terlalu banyak rasa malu atau khawatir,” tuntas Dr. Blaney.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Hilirisasi Buka Lapangan Pekerjaan dan Arah Ekonomi

Oleh: Winna Nartya *) Dalam perdebatan publik, hilirisasi kerap direduksi menjadi larangan ekspor bahan mentahatau pembangunan smelter. Padahal, substansi kebijakan ini jauh melampaui industri berat. Staf Khusus Menteri Investasi dan Hilirisasi, Sona Maesana, menekankan bahwa hilirisasiadalah soal penciptaan nilai tambah yang berkelanjutan, kemandirian ekonomi, danpembukaan lapangan kerja, serta penentuan arah masa depan bangsa. Ia melihat, daripengalamannya di dunia usaha dan kini di ranah kebijakan, bahwa hilirisasi hanya akanbertahan bila ekosistem investasinya sehat dan ada keberpihakan pada pelaku lokal. Karenaitu, ia menilai sekadar mendirikan pabrik tidak cukup; pertanyaan kuncinya adalah siapa yang menikmati nilai tambahnya dan bagaimana rantai pasoknya melibatkan anak bangsa secaraaktif. Dalam pandangannya, hilirisasi mesti membuka pekerjaan lokal, mengikutsertakan UKM, dan menaikkan kelas pengusaha Indonesia melalui kemitraan yang nyata. Di ranah kebijakan, Sona Maesana menjelaskan pemerintah mendorong integrasi antarapelaku lokal dan asing, memberi insentif bagi investor yang membina industri lokal, sertamenata regulasi yang transparan agar tumpang tindih perizinan berkurang. Ia juga menilaikecepatan dan kepastian perizinan lebih penting daripada angka komitmen investasi di ataskertas, karena tanpa eksekusi yang jelas, angka hanyalah janji. Sebagai jembatan antarabahasa investor dan bahasa pemerintah, ia mendorong cara pandang baru: bukan sekadar“menjual proyek”, melainkan menumbuhkan kepercayaan jangka panjang. Ia pun mengingatkan bahwa hilirisasi tidak berhenti pada mineral dan logam; sektor digital, pertanian, farmasi, hingga ekonomi kreatif perlu masuk orbit hilirisasi melalui keterhubunganstartup kesehatan dengan BUMN farmasi, petani dengan pembeli industri lewat platform lokal, serta skema yang mengkomersialisasikan inovasi kampus.  Di tingkat kelembagaan, peta jalan hilirisasi diperkuat oleh kolaborasi antarpemerintah, industri, dan kampus. Himpunan Kawasan Industri (HKI) menandatangani nota kesepahamandengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, yang disaksikan Presiden Prabowo Subianto. Ketua Umum HKI, Akhmad Ma’ruf Maulana, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan perwujudan AstaCita untuk mendorong kemandirian ekonomi, memperkuat keberlanjutan, dan mempercepatinovasi teknologi sebagai pilar pertumbuhan. Ia menegaskan peran HKI sebagai penghubungsektor industri, pendidikan, dan pemerintah untuk melahirkan daya saing berbasispengetahuan dan inovasi. Ruang lingkupnya meliputi penyelarasan kurikulum dengankebutuhan industri, kolaborasi riset untuk mempercepat hilirisasi dan menarik investasi, sertapeningkatan daya saing melalui pembentukan SDM industri yang unggul. Contoh konkret hilirisasi yang langsung menyentuh pasar tenaga kerja tampak di Aceh. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Cut Huzaimah, menyerukan penghentianekspor karet mentah karena pabrik pengolahan di Aceh Barat, yaitu PT Potensi Bumi Sakti, siap beroperasi menampung seluruh produksi lokal. Ia menilai pengolahan di dalam daerahpenting untuk mendorong hilirisasi, membuka lapangan kerja, dan menaikkan kesejahteraan. Pabrik yang berdiri di lahan 25 hektare itu memiliki kemampuan mengolah 2.500 ton karetkering per bulan, dan pemerintah daerah menilai stabilitas serta keamanan investasi harusdijaga agar manfaatnya langsung dirasakan rakyat Aceh. Di klaster pangan–petrokimia, hilirisasi juga dikuatkan melalui kemitraan strategis. DirekturUtama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi, menjelaskan bahwa perusahaanmemperluas kerja sama dengan Petronas Chemicals Group Berhad untuk memperkuatketahanan pangan regional sekaligus mendorong hilirisasi pupuk dan petrokimia di Indonesia. Kolaborasi ini mencakup penjajakan sinergi pasokan urea dan amonia, transfer pengetahuan teknis dan operasional, serta penguatan tata kelola Kesehatan, Keselamatan, danLingkungan (Health, Safety, and Environment/HSE).  Jika ditautkan, tiga simpul di atas, yakni kebijakan investasi yang berpihak pada pelaku lokal, penguatan link–match kampus–industri, dan proyek pengolahan komoditas serta petrokimia, menggambarkan logika hilirisasi yang lengkap. Lapangan kerja tidak hanya muncul di pabrikutama, melainkan juga pada efek pengganda: logistik bahan baku, jasa pemeliharaan mesin, kemasan, transportasi, layanan digital rantai pasok, hingga jasa keuangan dan asuransi. Dengan kurikulum yang diselaraskan, talenta lokal tidak sekadar menjadi tenaga operasional, melainkan juga teknisi, analis proses, dan manajer rantai pasok....
- Advertisement -

Baca berita yang ini