Kenali Nomophobia, Ketika Kamu Takut saat Gak Pegang Ponsel

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ponsel menjadi barang yang hampir tak bisa ditinggalkan masyarakat khususnya kaum milenial. Menghilangkan barang tersebut seolah menjadi momok paling menakutkan bagi banyak orang.

Namun, tahukah kamu jika memiliki rasa takut tak memegang ponsel merajuk pada masalah psikologis? Hal itu disebut dengan nomophobia.

Dilansir Hello Sehat, menurut studi yang diterbitkan pada Indian Journal of Psychiatry, nomophobia atau no mobile phone phobia (NMP) adalah jenis gangguan kecemasan akibat tidak memegang ponsel.

Orang dengan kondisi ini tidak dapat melepas ponsel kapan dan di mana pun. Saat ponsel tidak dalam genggaman penderitanya, mereka akan merasakan ketakutan yang kuat, sehingga bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Kecemasan tidak memegang ponsel memang tidak tercantum dalam panduan DSM-5 (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders). Namun, ahli kesehatan menyebutkan bahwa kondisi ini termasuk dalam penyakit mental, khususnya kecanduan terhadap smarthphone.

Sama seperti fobia lainnya, kecemasan karena tidak memegang ponsel dapat menimbulkan gejala fisik dan emosional. Seperti khawatir, panik, gelisah, tubuh gemetar, sesak napas dan sebagainya.

Lebih lanjut, kecemasan ketika ponsel tidak dalam genggaman atau tidak bisa diakses juga timbul karena rasa takut terisolasi, ketinggalan berita, atau ketakutan karena tidak bisa menghubungi orang-orang yang dicintai. Kondisi tersebut bisa menimbulkan rasa kesepian dan karena tidak ingin mengalami kesepian, ponsel harus selalu ada dalam jangkauan.

Nah, jika dirasa kamu mengalami hal-hal di atas, ada baiknya segera periksakan ke dokter. Kamu bisa melakukan psikoterapi hingga minum obat-obatan bila perlu dan sesuai anjuran dokter.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini