MINEWS, JAKARTA-Duduk dalam jangka waktu yang lama menyebabkan rasa pegal atau nyeri di pantat. Ada anggapan bahwa hal itu membuat bokong menjadi tepos, pinggul melebar dan lain sebagainya. Apakah ungkapan itu benar atau salah?
Menurut Niket Sonpal, MD, asisten profesor klinis di Tuoro College of Medicine New York, tak semudah itu kelamaan duduk bisa ‘menipiskan pantat’. Otot sangatlah kompleks dan meskipun memang benar gaya hidup sedenter bisa menyebabkan kita kehilangan kekencangan otot.
“Asalkan kita tetap rutin berolahraga di luar kantor, kamu tidak akan berhenti membangun otot di manapun, termasuk pantatmu. Bisakah duduk terlalu lama menimbulkan masalah kesehatan? Ya. Tapi apakah itu berarti kamu akan kehilangan segala yang sudah kamu dapat dari olahraga? Tidak seperti itu,” kata Sonpal, dikutip dari situs Shape.
Dan Giordano, pendiri Bespoke Treatments Physical Therapy, mengatakan saat kita duduk terlalu lama, tidak ada aktivitas yang terjadi pada area bokong atau glutes. Glutes mempengaruhi pergerakan pinggul, rotasi dan stabilitas pelvis, sehingga apa yang tak baik bagi pantatmu juga akan berpengaruh yang sama pada seluruh tubuh.
Kemudian, jika kamu duduk dalam waktu yang lama khususnya dengan postur yang buruk bias membuat fleksor pinggul mengencang dan mencegah aktivasi glutes.
Giordani menyebutkan saat hal ini terjadi, pelvis tidak bisa berotasi ke depan, menyebabkan tekanan pada area punggung bagian bawah dan membuat nyeri atau low back pain.
“Jika pinggul atau glutes tidak bekerja secara benar, maka dapat menambah paksaan dampak hingga ke lutut dan pergelangan kaki. Jika bokong tidak mengangkat beban, maka tekanan dan tenaga akan berpindah ke titik-titik lemah ini,” katanya.