Kasus Tangmo Nida Resmi Ditutup, Thailand Diboikot

Baca Juga

MATA INDONESIA, BANGKOK – Kasus kematian Tangmo Nida masih jadi misteri. Kematiannya yang janggal ini pun masih jadi perbincangan hangat di Thailand maupun manca negara.

Banyak yang mengikuti perkembangan dari penyelidikan kasus kematian artis papan atas Thailand ini. Namun baru-baru ini ada kabar bahwa kasus ini resmi ditutup pada Jumat, 11 Maret 2022.

Melansir dari Bangkok Post, polisi Thailand mengumumkan melalui konferensi pers bahwa mereka akan menghentikan penyelidikan dari kasus ini.

Seorang sumber menyatakan bahwa penyelidakan akan ditutup oleh pihak kepolisian setelah menemukan bukti bahwa kematian Tangmo dikarenakan kelalaian pemilik dan pengemudi speedboat. Disebutkan kedua orang tersebut terpaksa membuang Tangmo ke Sungai Chao Phraya.

Sedangkan ibunda Tangmo, Panida Sirayutthayothin, jadi bungkam dan meminta penyelidikan kasus anaknya ini untuk ditutup.

Sebab diketahui ibunda Tangmo telah menerima uang kompensasi senilai 30 juta Baht atau sekitar 13,2 miliar Rupiah dari Por Tanupat (pemilik speedboat) dan Robert Phaiboon (pengemudi speedboat).

Namun, banyak netizen yang menilai ada banyak kejanggalan dari video, bukti, serta hasil wawancara dari para saksi. Banyak netizen percaya bahwa Tangmo dibunuh oleh rekannya yang sudah direncanakan sebelumnya.

Banyak juga yang menilai bahwa tragedi ini ada uang dan relasi yang berkuasa, sehingga penyelidikannya dihentikan tanpa ada keterangan jelas. Menanggapi hal tersebut, netizen beramai-ramai meminta keadilan dan menyerukan boikot liburan ke Thailand hingga jadi trending topic.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini