MATA INDONESIA, NEW YORK – Menjelang pemilu AS pada November mendatang, YouTube memperkuat kebijakannya dalam menangani konten palsu yang menyesatkan atau hoax yang berkaitan dengan pemilu.
Situs milik Google ini akan menindak tegas oknum-oknum pengunggah video politik yang bersifat memprovokasi.
“Selama beberapa tahun terakhir, kami telah meningkatkan upaya kami untuk menjadikan YouTube sebagai sumber berita dan informasi yang lebih tepercaya, serta platform terbuka untuk wacana politik yang sehat,” ujar Leslie Miller dilansir dari The News York Times, Kamis 6 Februari 2020.
Wakil pimpinan urusan pemerintahan dan kebijakan publik di YouTube ini menambahkan bahwa YouTube akan menegakkan kebijakannya tanpa memperhatikan sudut pandang pengunggah video.
Langkah ini sebagai upaya perusahaan teknologi untuk melawan kesalahan informasi secara online, yang kemungkinan akan meningkat menjelang pemilu mendatang.
Dalam menangani kasus tersebut, YouTube menghadapi tugas yang berat, karena lebih dari 500 video diunggah per menitnya.
Selain itu, YouTube akan melarang penyebaran tanggal pemilu yang salah, dan menghapus video penyebar kebohongan status kewarganegaraan kandidat dalam pemilu tersebut. Seperti contohnya video yang merekayasa seorang anggota pemerintah telah meninggal.
YouTube juga menyebut akan menghentikan akun yang menyamar, dalam arti menyembunyikan jati dirinya. Begitupun dengan video yang menggunakan jumlah “suka, komentar” dan lainnya yang menggunakan cara otomatis (atau biasa disebut membeli likers).
Pada bulan lalu, facebook juga mengatakan, secara otomatis akan menghapus video yang menyesatkan penggunanya. Selain itu, kemungkinan akan melarang iklan yang berkaitan dengan politik. Sebelumnya, Twitter juga dengan tegas telah melarang iklan politik masuk kedalamnya.
(Mila Arinda)
Terimakasih untuk artikel yang di share sangat membantu, Tutorialnya cukup lengkap gan. Jadi menambah referensi saya