Jangan Terjebak, Ini Perbedaan Hubungan Sehat dan Tidak

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Hubungan yang sehat adalah hubungan yang dapat mendatangkan kebahagiaan untuk kedua belah pihak. Dengan menjalani hubungan yang sehat, hubungan dapat lebih bertahan lama, membahagiakan, dan sangat menyenangkan untuk dijalani.

Sedangkan hubungan yang tidak sehat adalah hubungan yang hanya dipenuhi oleh tangisan dan masalah tidak berujung, yang dapat menyebabkan perpisahan. Terkadang, seseorang yang terlalu mencintai pasangannya tidak dapat membedakan hubungan seperti apa yang memang baik untuk dijalani. Sebelum menyesal dan berakhir toxic, berikut ini perbedaan hubungan sehat dan tidak sehat yang perlu kamu ketahui:

1. Saling Percaya Tanpa Rasa Curiga

Kepercayaan adalah pondasi dalam hubungan. Semakin tinggi tingkat percayamu pada pasangan, maka semakin kuat juga hubunganmu ketika mengatasi masalah yang datang. Pada hubungan yang sehat, seseorang akan menaruh kepercayaan penuh pada pasangannya.

Sedangkan pada hubungan yang tidak sehat akan terjadi minimnya kepercayaan. Biasanya hubungan hanya akan penuh dengan kata curiga. Lama-lama kecurigaan ini bisa berdampak pada putusnya suatu hubungan.

2. Tetap Cinta, Walau Tidak Harus Selalu Bersama

Pada hubungan yang sehat, menjalin kasih tidak harus dengan selalu bersama setiap waktu. Ia cenderung akan memberikan waktu untuk pasangannya membagi waktu bersama keluarga, orang terdekat, maupun teman-temannya. Perasaannya akan tetap sama, walau tidak selalu bersama.

Sedangkan pada hubungan yang tidak sehat pasangan akan menuntut untuk selalu bersama. Ia cenderung tidak akan memberikan waktu pada pasangannya untuk berbaur dan menghabiskan waktu bersama orang lainnya, sekalipun itu keluarga dekatnya.

3. Menghargai Perbedaan Pendapat

Setiap orang tentu memiliki pendapatnya sendiri terkait suatu hal. Antara orang satu dengan yang lainnya wajar jika terjadi perbedaan pendapat. Pada hubungan yang sehat, perbedaan pendapat akan lebih dihargai dan dijadikan bahan diskusi untuk saling mengetahui baik buruknya dari perbedaan tersebut.

Sedangkan pada hubungan yang tidak sehat, biasanya salah satu akan mendominasi dan tidak mau mendengarkan atau pun menghargai pendapat yang lain. Ia akan menuntut pasangannya untuk menyetujui pendapat yang sama dengannya.

4. Pertengkaran adalah Proses Pendewasaan Hubungan

Pada hubungan yang sehat, pertengakaran akan dijadikan sebagai proses pendewasaan hubungan. Dimana ia berusaha untuk menyelesaikan hubungannya dengan baik tanpa terjadinya perpisahan.

Sedangkan pada hubungan yang tidak sehat, pertengkaran tidak akan berimbas apa-apa. Ia tidak berusaha menjadikan pertengkaran yang terjadi ini sebagai bahan pendewasaan. Karena hal ini, sangat mungkin pertengkaran dengan masalah yang sama terjadi berulang-ulang kali.

5. Saling Bertukar Mimpi tentang Masa Depan

Hubungan yang sehat tentu mendambakan masa depan hubungan yang cerah. Melanjutkan kejenjang pernikahan, memiliki anak lucu-lucu, dan memiliki keluarga utuh nan bahagia. Ia cenderung akan saling bertukar mimpi terkait masa depannya nanti dan berusaha untuk mencapainya. Sedangkan hubungan yang tidak sehat akan lebih berjalan ditempat saja, tanpa adanya kemajuan.

Itu dia beberapa perbedaan antara hubungan yang sehat dan tidak sehat. Dari pemaparan di atas, apa hubunganmu bersama pasangan sudah bisa dikatakan hubungan yang sehat? Jika belum, segera perbaiki ya!

Reporter: Rini Apriliani

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini