MATA INDONESIA, JAKARTA – Keperawanan merupakan hal yang penting terutama bagi wanita. Namun, nyatanya masih banyak mitos yang berdar mengenai keperawanan yang kadang-kadang malah membuat wanita dicap negatif.
Misalnya saja, jika berhubungan intim sang wanita tidak mengeluarkan darah itu dinyatakan tidak perawan. Atau, jika vagina tidak sempit dinyatakan tidak perawan dan bahkan masih ada yang beranggapan keperawanan terlihat dari bentuk badan.
Apakah pernyataan yang sering beredar dimasyarakayat itu mitos atau fakta? Berikut penjelasaan dari segi ilmu kesehatan menurut dr.Suci Nasir di kanal YouTubenya!
Pemahaman masyarakat akan keperwanan yaitu ketika selaput dara robek maka wanita tersebut tidak perawan. Dalam ilmu kedokteran pernyataan yang sering beredar di masyarakat mengenai keperawanan itu salah.
Selaput dara merupakan lapisan tipis yang menutupi sebagian dari jaringan vagina dan berada di bagian dalam setelah mulut vagina. Mitosnya bentuk selaput dara setiap wanita itu sama, namun faktanya setiap wanita memiliki bentuk selaput dara yang berbeda-beda.
Bentuk selaput dara yang pertama yaitu annular hymen dengan bentuk satu lubang kecil. Kedua, cribiform hymen yaitu bentuk selaput dara dengan lubang kecil namun banyak.
Selanjutnya, ketiga, septate hymen yaitu bentuk selaput dara dengan dua lubang. Keempat, imperforate hymen yaitu selaput dara yang tidak memiliki lubang atau tertutup. Dan kelima, Parous introitus hymen yaitu perempuan yang lahir tanpa hymen atau selaput dara.
Ketebalan dari selaput dara juga berbeda-beda di setiap wanita, maka tidak bisa kita katakan jika tidak berdarah atau tidak robek selaput daranya berarti dia tidak perawan. Terbukti menurut ilmu kedokteran, selaput dara wanita itu memiliki bentuk dan ketebalan yang berbeda.
Menurut Dr. Shindy dalam kanal YouTube mengatakan, pernyataan mengenai robeknya selaput dara hanya dengan berhubungan intim itu hanyalah mitos. Hal tersebut tidak dibenarkan karena ternyata selaput dara bisa robek tidak hanya karena berhungungan intim.
Banyak penyebab yang dapat merobek selaput dara, seperti melakukan aktivitas fisik yang berlebihan, bersepeda, senam dengan aktivitas yang extreme, berkuda dan bahkan pemasangan tanpom setelah operasi, dan masih banyak lagi.
Saat selaput dara robek biasanya akan ada rasa nyeri dan mengeluarkan darah. Namun, banyak wanita tidak akan menyadari itu dan beranggapan bahwa merek sedang datang bulan saja.
Reporter: Nining Melani