Jangan Asal-asalan! Yuk Simak Tips Sebelum Memperkerjakan ART

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Menggunakan jasa asisten rumah tangga (ART) menjadi pilihan bagi mereka yang disibukan dengan pekerjaan. Kehadiran ART sangat membantu untuk meringankan pekerjaan rumah yang mungkin tak bisa ditangani dengan baik.

Makanya tak heran jika jasa ART sangat dibutuhkan oleh kebanyakan orang, terutama oleh mereka yang tinggal di kota-kota besar.

Namun, sebelum memutuskan untuk menggunakan jasa atau mempekerjakan ART di rumah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Berikut lima hal yang harus diperhatikan dalam memilih ART.

  1. Pekerja independen vs penyalur

Sering kali kita mendengar jasa penyalur ART untuk mengantarkan mereka kepada pekerjaannya. Meski berasal dari sebuah naungan, kita tetap perlu menyanyakan identitas calon ART dengan jelas kepada pihak penyalur.

Begitu juga jika hendak memperkerjakan ART yang independen alias bekerja sendiri. Tak ada salahnya untuk menanyakan asal-usul dan kejelasan identitas agar lebih yakin dan aman memperkerjakan calon ART tersebut.

2. Temukan referensi

Tempat terbaik untuk mulai mencari ART adalah bertanya kepada keluarga dan teman. Apakah mereka memiliki kenalan untuk ART. Akan lebih baik mendapatkan seorang ART yang dikenal oleh seseorang yang kamu kenal demi menghindari hal yang tak diinginkan.

3. Wawancara kandidat

Luangkan waktu untuk mengajukan pertanyaan dan pastikan kamu benar-benar teliti dalam wawancara. Ajukan pertanyaan tentang apa yang disukai ART dari pekerjaan mereka dan mengapa memilih pekerjaan tersebut.

Periksa pula referensi, riwayat pekerjaan, dan riwayat kriminal. Pastikan ART memiliki rekam jejak yang baik.

4. Tentukan biaya tetap 

Saat mempekerjakan ART, putuskan apakah kamu akan membayarnya secara bulanan atau per jam. Hal ini perlu diperjelas meski ART atau perusahaan penyalur memiliki kebijakan tersendiri yang tidak dapat dinegosiasikan.

Jika membayar per jam, banyak orang khawatir ART akan meregangkan pekerjaan untuk mengambil lebih banyak waktu. Namun, membayar secara bulan bisa membuat ART terburu-buru menyelesaikan pekerjaan mereka. Diskusikan pilihan dengan calon ART pilihanmu.

5. Tentukan tugas

Tugas pembersihan rumah meliputi menyapu, mengepel, menggosok kamar mandi serta kloset, dan sebagainya. Namun, kamu harus menegosiasikan tugas tambahan apa pun seperti membersihkan kulkas atau oven. Beberapa ART mungkin membatasi tugas-tugas tertentu yang cukup berisiko dengan keselamatannya.

6. Buat aturan yang jelas

Kamu harus memiliki aturan jelas tentang apa yang dikerjakan dan tidak dilakukan ART di rumah. Pertimbangkan membuat daftar tugas apa yang akan dilakukan. Menegosiasikan hal-hal ini sebelum ART mulai bekerja akan sangat membantu. Kamu mungkin juga ingin memberikan tugas tambahan dari rutinitas pembersihan yang biasa dilakukan.

Reporter : Nabila Kuntum Khaira Umma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Waspada Hoaks OPM, TNI : Rumah Bupati Puncak yang Dibakar Bukan PosMiliter

Oleh: Loa Murib Kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali menunjukkan pola lama merekadalam menutupi aksi brutal yang dilakukan terhadap masyarakat sipil. Dalam upayamembenarkan tindak kekerasan, OPM menyebarkan disinformasi bahwa rumah milik BupatiPuncak dan kantor Distrik Omukia yang mereka bakar di Papua Tengah merupakan pos militeryang digunakan oleh TNI. Tuduhan tersebut segera dibantah secara resmi oleh pihak militer danterbukti tidak memiliki dasar fakta. TNI melalui Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Infanteri CandraKurniawan, memberikan klarifikasi bahwa bangunan yang dibakar oleh OPM tidak difungsikansebagai markas militer. Tindakan pembakaran itu murni merupakan aksi kriminal yang disengajauntuk menciptakan ketakutan, mengganggu ketertiban umum, dan mencoreng wibawa negara di mata masyarakat Papua. Bantahan ini menjadi penegasan bahwa OPM kembali menggunakanstrategi disinformasi untuk mengaburkan realitas dan membangun opini publik yang menyesatkan. Disinformasi semacam ini memperjelas bahwa OPM tidak hanya mengandalkan kekerasanbersenjata, tetapi juga propaganda informasi sebagai instrumen perlawanan mereka. Merekamenciptakan narasi seolah-olah aparat keamanan adalah pihak yang menyebabkan keresahan, padahal masyarakat sipil justru menjadi korban utama dari aksi teror yang dilakukan olehkelompok tersebut. Manipulasi informasi yang dilakukan OPM jelas bertujuan untuk merusakkepercayaan publik terhadap negara dan aparat keamanan. Kejadian yang menimpa Kabupaten Yahukimo menjadi contoh konkret betapa kejamnya aksiOPM. Dalam serangan yang dilakukan belum lama ini, seorang pegawai honorer PemerintahKabupaten Yahukimo tewas akibat kekerasan yang mereka lakukan. Insiden ini menunjukkanbahwa OPM telah melampaui batas kemanusiaan dan menjadikan nyawa warga sipil sebagai alattawar dalam narasi perjuangan mereka yang keliru. Merespons insiden tersebut, aparat gabungan dari Satgas Operasi Damai Cartenz bergerak cepatbegitu mendapat laporan dari jajaran Polres Yahukimo. Tim langsung turun ke lokasi kejadian, melakukan evakuasi korban ke RSUD Dekai, mengamankan tempat kejadian perkara, sertamengumpulkan bukti-bukti untuk mengungkap pelaku. Kecepatan ini menunjukkan bahwanegara tidak tinggal diam dalam menjamin perlindungan bagi rakyat, dan siap menghadapisegala bentuk teror yang mengancam stabilitas wilayah. Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, menegaskan bahwaseluruh aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok separatis akan ditindak secara tegas sesuaihukum. Penegakan hukum ini bukan hanya penting untuk memberikan keadilan bagi para korban, tetapi juga menjadi pernyataan tegas bahwa kekuatan bersenjata tidak akan dibiarkanmerusak keutuhan dan kedamaian di Papua. Kekejaman OPM, yang ditunjukkan melalui aksi pembakaran, pembunuhan, serta provokasiberulang, memperlihatkan bahwa kelompok ini bukanlah representasi perjuangan rakyat Papua. Sebaliknya, mereka adalah ancaman nyata yang menghalangi pembangunan dan menimbulkanketakutan di tengah masyarakat. Klaim mereka sebagai pembebas Papua tidak sejalan dengankenyataan bahwa mereka justru memperparah penderitaan rakyat melalui aksi-aksi brutal yang dilakukan. Kasatgas Humas Damai Cartenz, Kombes Pol Yusuf Sutejo, mengimbau masyarakat untuk tidakterprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi. Ia menegaskan bahwa perlindunganterhadap masyarakat sipil menjadi prioritas utama. Dalam situasi seperti ini, partisipasi aktif dariwarga untuk melaporkan aktivitas mencurigakan di lingkungannya menjadi elemen pentingdalam menjaga keamanan. Negara juga terus menunjukkan komitmennya untuk hadir tidak hanya melalui pendekatankeamanan, tetapi juga melalui pembangunan yang merata dan berkelanjutan. Berbagai program pembangunan infrastruktur, kesehatan, pendidikan, serta pemberdayaan ekonomi telahdigulirkan sebagai bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan rakyat Papua. Kehadiran negara di Papua bukanlah dalam bentuk represi, tetapi dalam wujud pelayanan danpemberdayaan. Narasi OPM yang menyebut Papua berada dalam penjajahan adalah bentuk manipulasi sejarah. Papua merupakan bagian sah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan hal itu telahditegaskan melalui proses hukum dan politik yang diakui secara nasional maupun internasional. Setiap upaya untuk memisahkan diri dari Indonesia, apalagi melalui kekerasan bersenjata danpropaganda menyesatkan, merupakan pelanggaran terhadap konstitusi yang harus ditindak tegas. Kesadaran masyarakat Papua akan pentingnya perdamaian kini semakin menguat. Kolaborasiantara tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat sipil dalam menjaga ketertiban dan menolakaksi kekerasan menjadi sinyal kuat bahwa Papua ingin maju bersama dalam bingkai NKRI. Kekuatan kolektif masyarakat ini menjadi benteng terdepan dalam menangkal pengaruh burukdari kelompok separatis. Mengecam tindakan keji OPM dan membongkar propaganda mereka bukan semata-matatanggung jawab aparat keamanan. Ini adalah kewajiban moral seluruh rakyat Indonesia dalammenjaga keutuhan bangsa dan memperjuangkan masa depan Papua yang aman dan sejahtera. Sudah terlalu banyak korban yang jatuh akibat disinformasi dan kekerasan yang dibungkusdengan dalih perjuangan. Penegakan hukum, pendekatan informasi yang jernih, serta pembangunan yang inklusif harusterus diperkuat untuk mengikis pengaruh kelompok separatis. Dengan semangat kebersamaandan kehadiran negara yang nyata,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini