MATA INDONESIA, JAKARTA-Es teh manis, merupakan minuman sejuta umat yang dapat ditemukan di warung-warung makan di Indonesia dan selalu menjadi idola.
Minuman murah meriah penghilang dahaga ini memang selalu menjadi favorit semua orang dikala haus melanda.
Ada banyak pertimbangan mengapa es teh manis selalu menjadi pilihan favorit masyarakat Indonesia. Pertama es teh sangat mudah untuk dibuat, kamu hanya membutuhkan air hangat, teh dan gula untuk menyajikan satu gelas es teh manis.
Kedua, harga yang kompetitif. Es teh bisa kamu dapatkan di berbagai tempat makan/minum dengan harga bervariasi. Apabila kamu membelinya di warteg atau warkop, satu gelas es teh dihargai Rp4.000 –Rp10.000. Harga Rp15.000-Rp20.000 per gelas juga bisa didapatkan di restoran kelas menengah hingga besar.
Tapi tahukah kamu asal usul minuman populer ini?
Hikayat es teh manis lahir secara tidak sengaja, pada 1795. Saat itu negara bagian Amerika Serikat, South Carolina adalah satu-satunya koloni di Amerika yang memproduksi tanaman teh sebagai tanaman yang dikomersilkan.
Perkembangan teh di AS secara tidak langsung mengembangkan variasi penyajian teh. Es teh tercipta pada 1879. Seorang pekerja rumah tangga dari Old Virginia, Marion Cabell Tyree menerbitkan sebuah resep penyajian teh yang cukup unik pada saat itu.
Dalam resep tersebut Marion meminta pembaca untuk merebus daun teh hijau dan direndam sepanjang hari. “Isi gelas dengan es, masukkan dua sendok teh gula pasir, dan tuangkan teh di atas es dan gula,” tulis Marion.
Resep Marion sukses besar, wilayah selatan Amerika Serikat semakin menjadikan es teh sebagai minuman populer yang sederhana untuk disajikan. Tak mau kalah, wilayah utara Amerika juga mengklaim dirinya sebagai penemu es teh.
Seorang kepala sekolah memasak di Boston, Mary Lincoln menciptakan resep es teh dingin untuk dituangkan ke dalam gelas yang berisi es batu, lemon, dan dua gula batu. Akan tetapi, es teh baru bisa tersebar di seluruh penjuru dunia setelah dikomersilkan pada 1904 melalui acara World’s Fair, di St Louis, New York. Festival yang diadakan pada musim panas tersebut menciptakan peluang bagi es teh menjadi idola orang-orang di sana.
Lahirnya es teh di festival tersebut sebenarnya adalah sebuah kekeliruan. Komisaris Teh India, Richard Blechynden awalnya menawarkan teh panas gratis kepada semua orang.
Akan tetapi karena panas yang hebat, Blechynden dan timnya mengambil sajian teh panas tersebut dan dikumpulkan menjadi satu di sebuah botol besar dan mengisinya dengan es. Es teh gratis tersebut disambut meriah oleh peserta festival dan sekaligus memperlihatkan bahwa es teh adalah minuman musim panas yang diinginkan.