Jadi Favorit Orang Indonesia, Ternyata Kerupuk Simpan Bahaya Ini Bagi Kesehatan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Rasa gurih dan tekstur renyah membuat kerupuk jadi makanan favorit untuk kudapan. Bahkan banyak orang Indonesia menjadikan kerupuk sebagai makanan wajib pendamping nasi.

Tapi siapa sangka, ternyata di dalam kerupuk tersimpan bahaya bagi kesehatan gaes. Karena itu, sebaiknya jangan terlalu sering mengonsumsi kerupuk deh.

Dilansir dari berbagai sumber, Sabtu, 27 Juni 2020, kerupuk terbuat dari tepung yang mengandung karbohidrat. Nah, jika terlalu banyak dikonsumsi, karbohidrat di dalam kerupuk akan berubah menjadi lemak gaes.

Dokter spesialis gizi di RS Pondok Indah, Jakarta, Diana F. Suganda mengatakan, kerupuk bawang yang berukuran kecil saja memiliki kalori sampai 200 per buah.

“Kerupuk bawang yang berwarna putih, merah, kuning, atau hijau ukuran kecil itu jumlah kalorinya 200 per 10 buah. Baru makan kerupuk saja sudah banyak kalori yang masuk ke tubuh,” kata Dokter Diana.

Sementara itu, sebuah kerupuk putih yang biasa kita konsumsi mengandung 100-150 kalori, setara dengan sepiring nasi. Jadi, meski ringan dan bentuknya kecil kerupuk ternyata menyimpan kalori sangat besar.

Terlebih lagi, kerupuk diproses dengan minyak yang notabene mengandung lemak. Lalu, disantap bersamaan dengan nasi. Duh! Gak kebayang deh berapa banyak kalori yang masuk ke tubuh kita.

Karena itu, Dokter Diana pun mengimbau masyarakat untuk mengurangi konsumsi kerupuk berbarengan dengan nasi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini