Ini Mitos yang Dipercaya saat Musim Pancaroba

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Musim pancaroba adalah pergantian musim antara musim hujan dan musim kemarau. Pancaroba biasa ditandai dengan frekuensi tinggi badai, hujan deras disertai petir, serta angin yang bertiup kencang.

Ketika memasuki musim ini, tidak jarang dari kita terkena penyakit karena perubahan cuaca yang tidak menentu.

Tapi tahukah kamu, kalau katanya, penyakit ini datang bukan karena perubahan cuaca melainkan adanya suara dari burung kedasih.

Burung yang memiliki nama latin Cacomantis merulinus ini ada yang menyebut dengan nama burung daradasih, kukuk atau burung wiwik.

Suara burung ini kerap terdengar di Yogyakarta, bahkan hingga ke pemukiman padat penduduk. Mitosnya, kedatangan burung kedasih dengan suaranya yang menurut warga mengerikan dapat membawa petaka.

Slamet Raharjo, salah seorang Dosen di Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKH UGM membenarkan mitos ini.

Sejak dulu, separuh masyarakat Jawa memang mempercayai bahwa kehadiran burung ini merupakan adanya pertanda buruk yang akan datang. Baik berupa wabah atau bencana.

Menurut Slamet, mitos ini kian berkembang karena kehadiran burung kedasih yang bersamaan dengan datangnya musim pancaroba yang kerap menimbulkan beberapa penyakit.

Pada masa perubahan musim itu, banyak terjadi kasus penyakit yang terjadi pada masyarakat. Namun sesudah memasuki musim kemarau lagi dan cuaca kembali stabil, penyakit itu hilang dengan sendirinya bersamaan dengan hilangnya suara burung kedasih.

Reporter: Nabila Rahadiantinur

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini