Ini Mitos yang Dipercaya saat Musim Pancaroba

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Musim pancaroba adalah pergantian musim antara musim hujan dan musim kemarau. Pancaroba biasa ditandai dengan frekuensi tinggi badai, hujan deras disertai petir, serta angin yang bertiup kencang.

Ketika memasuki musim ini, tidak jarang dari kita terkena penyakit karena perubahan cuaca yang tidak menentu.

Tapi tahukah kamu, kalau katanya, penyakit ini datang bukan karena perubahan cuaca melainkan adanya suara dari burung kedasih.

Burung yang memiliki nama latin Cacomantis merulinus ini ada yang menyebut dengan nama burung daradasih, kukuk atau burung wiwik.

Suara burung ini kerap terdengar di Yogyakarta, bahkan hingga ke pemukiman padat penduduk. Mitosnya, kedatangan burung kedasih dengan suaranya yang menurut warga mengerikan dapat membawa petaka.

Slamet Raharjo, salah seorang Dosen di Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKH UGM membenarkan mitos ini.

Sejak dulu, separuh masyarakat Jawa memang mempercayai bahwa kehadiran burung ini merupakan adanya pertanda buruk yang akan datang. Baik berupa wabah atau bencana.

Menurut Slamet, mitos ini kian berkembang karena kehadiran burung kedasih yang bersamaan dengan datangnya musim pancaroba yang kerap menimbulkan beberapa penyakit.

Pada masa perubahan musim itu, banyak terjadi kasus penyakit yang terjadi pada masyarakat. Namun sesudah memasuki musim kemarau lagi dan cuaca kembali stabil, penyakit itu hilang dengan sendirinya bersamaan dengan hilangnya suara burung kedasih.

Reporter: Nabila Rahadiantinur

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

BEM Nusantara DIY Gelar Aksi Peringatan Hari Buruh Internasional

Mata Indonesia, Yogyakarta - BEM Nusantara DIY melakukan aksi peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Titik Nol Yogyakarta pada Rabu, 1 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini