Ini Lho Manfaat dan Kekurangan Teknik Pernapasan Perut

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Bernapas adalah salah satu cara manusia untuk menyediakan oksigen pada setiap jaringan tubuh serta untuk membuang zat sisa yaitu karbondioksida.

Pernapasan terjadi secara otomatis meskipun dalam kondisi tidur sekalipun sistem pernapasan tetap bekerja karena dipengaruhi oleh susunan saraf otonom.

Mayoritas orang pasti berpikir bahwa hanya terdapat satu cara untuk bernapas, yaitu saat proses menarik dan menghembuskan napas. Namun, ternyata terdapat dua teknik dalam bernapas, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.
Teknik pernapasan yang tepat dapat membuat tubuh serta pikiran menjadi lebih nyaman dan rileks. Teknik bernapas ideal adalah pernapasan perut. Mengapa demikan?

Pernapasan perut adalah teknik pernapasan yang dilakukan dengan mengencangkan otot-otot pada diafragma. Diafragma merupakan otok rangka yang berbentuk seperti kubah di dasar paru-paru.

Diafragma memiliki peran penting dalam proses pernapasan. Saat mengambil napas dengan teknik pernapasan perut, diafragma akan mengencang agar rongga dada mengembang lebih besar sehingga oksigen akan lebih mudah masuk ke dalam paru-paru.

Teknik pernapasan perut memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Dalam pusat praktik meditasi, pernapasan perut dapat membantu mengelola gejala berbagai kondisi kesehatan, salah satunya adalah sindrom iritasi usus besar.

Selain itu, berikut beberapa manfaat dari teknik pernapasan perut bagi kesehatan tubuh:

  1. Membantu mengatasi rasa stress akibat peristiwa traumatis.
  2. Membantu menurunkan tekanan darah tinggi.
  3. Menurunkan risiko cedera otot.
  4. Membuat tubuh menjadi rileks.
  5. Meningkatkan stamina tubuh.
  6. Meningkatkan aliran getah bening yang baik bagi kekebalan tubuh.

Sayangnya, dalam keadaan stres dan postur tubuh yang tidak baik membuat otot dada dan tulang rusuk tetap kencang. Hal ini mengakibatkan sulitnya memperluas tulang rusuk untuk memgisi diafragma dengan udara.

Selain itu, sebagian orang saat ini menghabiskan waktu bertahun-tahun dengan mengenakan pakaian ketat sehingga tidak membiarkan udara terisi di bagian perut dan mengembang. Dalam hal ini membuat seseorang lebih terbiasa menggunakan teknik pernapasan dada.

Namun, teknik pernapasan perut dapat dilatih sehingga seseorang dapat lebih terbiasa menggunakan diafragmanya untuk bernapas. Saat kebiasaan ini dilakukan berulang kali, maka seseorang dapat lebih sering bernapas dengan perut bahkan saat sedang tidur.

Reporter: Shafira Annisa

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tak Ada Ruang untuk Teror! Pemerintah Pastikan Yahukimo Kondusif

JAYAPURA-Bupati Yahukimo Didimus Yahuli bersama Dandim 1715 mengunjungi guru-guru kontrak yang menjadi korban kekerasan di Distrik Anggruk, Papua Pegunungan....
- Advertisement -

Baca berita yang ini