MATA INDONESIA, JAKARTA – Memiliki keturunan adalah impian bagi setiap pasangan suami istri. Namun, tidak semuanya dapat dengan mudah mewujudkan keinginan tersebut.
Seiring perkembangan zaman dan majunya teknologi, maka hal tersebut tidak harus dikhawatirkan. Dalam dunia medis, terdapat dua metode yang dapat dilakukan oleh pasangan suami istri yang belum memiliki anak, yaitu inseminasi buatan dan bayi tabung.
Perbedaan inseminasi buatan dengan bayi tabung terletak pada proses pembuahannya. Pada inseminasi buatan, pembuahan terjadi di dalam rahim. Sel sperma tetap dipertemukan dengan sel telur di dalam lahir, tetapi tanpa aktivitas seksual.
Pada proses inseminasi buatan, sel sperma akan dibersihkan dan dipekatkan. Kemudian, sel sperma akan disuntikkan ke dalam rahim saat ovulasi terjadi. Sperma dimasukkan ke dalam rahim melalui vagina dan leher rahim.
Setelah itu, sperma akan dengan sendirinya ke tuba falopi dan menemukan sel telur yang nantinya akan dibuahi. Proses ini membuat inseminasi buatan terlihat lebih alami dibandingkan dengan prosedur bayi tabung.
Prosedur kedua, yaitu bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) adalah salah satu prosedur yang cukup kompleks dalam mengatasi masalah kesuburan atau fertilitas. Prosedur ini dilakukan apabila prosedur inseminasi buatan tidak kunjung membuahkan hasil.
Bayi tabung menggunakan proses pembuahan terjadi di luar rahim. Pada proses bayi tabung, ovarium akan dirangsang terlebih dahulu agar memproduksi banyak sel telur. Sel telur yang telah matang akan diambil dari ovarium, kemudian dipertemukan dengan sel sperma dalam sebuah wadah yang steril.
Wadah tersebut nantinya akan disimpan dalam laboratorium. Tujuannya adalah untuk membirkan sel telur dan sperma mengalami pembuahan. Jika pembuahan tersebut berhasil, embrio yang telah terbentuk akan diletakkan ke dalam rahim sang ibu.
Reporter: Shafira Annisa