MINEWS, JAKARTA – Gak dipungkiri, perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat hidup kita makin mudah dari hari ke hari ya gaes.
Namun di sisi lain, perkembangan teknologi ini juga membawa sejumlah dampak buruk. Salah satunya, perilaku kecanduan terhadap media sosial yang belakangan dialami banyak anak muda.
Dampak terburuknya, bahkan ada sejumlah anak muda yang sampai menderita gangguan mental atau kejiwaan lantaran efek sosial media. Berikut 5 jenis gangguan mental atau kejiwaan akibat sosial media yang kini banyak terjadi.
Narcissistic personality disorder (NPD)
Pernah lihat seseorang yang begitu hobi mengumbar foto selfie dan kebahagiaan pribadinya di sosial media? Bisa jadi ini salah satu tanda orang tersebut mengalami NPD gaes. Remaja saat ini banyak yang mengalami gangguan mental narsistik gaes. Di kehidupan nyata, penderta NPD ini cenderung susah menjalin hubungan dengan orang lain karena sikapnya egois, kurang empati dan gak mau mendengarkan pendapat orang lain.
Body Dysmorphic Disorder (BDD)
Sebelum mengunggah ke media sosial, banyak orang mengkurasi dan mengedit foto-foto mereka supaya dengan harapan bisa terlihat lebih bagus dan menarik. Tujuannya, tentu saja demi mendapat likes dan komentar pujian yang banyak. Tanpa sadar, perilaku ini sudah merupakan gejala Body Dysmorphic Disorder (BDD) lho gaes. Yakni, gangguan mental dimana seseorang merasa insecure, takut atau gak pede terhadap penampilan tubuhnya sendiri.
Addiction
Addiction atau kecanduan ini nih yang paling banyak terjadi pada pengguna sosial media. Bahkan ada lho yang sampai kegiatan sehari-harinya terganggu akibat ketagihan main sosial media. Gak jarang juga ada yang sampai kehilangan kehidupan sosial di dunia nyata akibat terlalu berkutat dengan kehidupan sosial media.
Borderline Personality Disorder (BPD)
Datang ke acara ulang tahun, pernikahan atau reuni adalah momen yang seru untuk diabadikan di media sosial ya. Tapi tanpa disadari, ini juga bisa memicu munculnya Borderline Personality Disorder (BPD) pada pengguna sosmed. Yakni, kehawatiran, ketakutan hingga gangguan pikiran akibat melihat update-an acara teman yang gak mengundangnya. Penderita BPD akan merasakan kekesalan hingga kesedihan. Yang terparah, mereka akan merasa seperti ditinggalkan atau ditolak oleh lingkungannya. Duh! Sampai seperti itu lho gaes.
Munchausen Syndrome
Sosial media juga kerap digunakan orang untuk mendapatkan perhatian lebih dari orang lain. Nah, penderita Munchausen Syndrome ini bisa lho sampai mengumbar-umbar aib, cerita sedih atau bahkan mengarang cerita hingga berpura-pura mengidap sebuah penyakit hanya demi mendapat perhatian orang di media sosial. Ya ampun ngeri banget!