Ilmuwan: Tahun 2050 Kecerdasan Otak Manusia Bisa Dipindahkan ke Memori Eksternal

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Zaman semakin canggih. Segala hal yang tadinya dirasa tak mungkin, menjadi mungkin karena adanya teknologi dan ilmu pengetahuan.

Bahkan katanya, di tahun 2050 nanti kecerdasan otak manusia bakal bisa dipindahkan ke memori eksternal. Apa benar bisa begitu ya gaes?

Hal ini diungkapkan oleh seorang ilmuwan futurologist terkenal, Ian Pearson. Ian memprediksi bahwa kecerdasan manusia nantinya bisa disalin di memori eksternal. Hal ini ia sampaikan di blog pribadinya.

Ian memperkirakan, hal tersebut bakal terjadi di tahun 2050. Tulisan Ian Pearson tentang ini diunggah di blog Timeguide WordPress dengan judul ‘When you’re electronically immortal, will you still own your own mind?’.

Dalam tulisannya itu, Ian menjelaskan secara detail bagaimana kecerdasan manusia bisa terhubung dengan teknologi eksternal. Manusia akan terhubung ke Android sebagai “tubuhnya”.

Skema ini bisa diterapkan untuk rencana medis perusahaan atau bahkan keluarga yang ingin orang-orang di sekitar mereka tetap ada.

“Tubuh Anda mati dan otak berhenti, tapi tidak jadi masalah, karena 99 persen dari pikiran Anda masih baik-baik saja, dan berjalan dengan gembira melalui teknologi,” kata Ian Pearson.

Sayangnya, pernyataan Ian ini menuai pertentangan dari para ahli lainnya. Menurut para ahli lain, rawan terjadi penyalahgunaan dalam penerapan teknologi semacam ini. Demi keuntungan, perusahaan bisa menggunakan skema ini untuk memperbudak manusia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini