Heboh! Streamer Korea Terkenal Ini Lecehkan Tamunya saat Siaran, Akui Tak Bersalah

Baca Juga

MATA INDONESIA, SEOUL – Baru-baru ini, dilaporkan bahwa seorang streamer Korea, EugBak, yang memiliki lebih dari 1,8 juta pelanggan di Youtube, melakukan pelecehan seksual. Korbannya adalah Oh Sangkeum, streamer wanita yang menjadi tamu di siaran langsungnya.

Pelecehan ini terjadi saat acara bincang-bincang gaya mukbang di saluran YouTube miliknya. Saat mereka sedang menikmati minuman ringan bersama dengan makanannya, EugBak tiba-tiba bertanya apakah Sangkeum berniat untuk one night stand jika dia membayarnya 4 juta KRW (sekitar Rp 52 juta).

Mendengar tawaran itu, Sangkeum terkejut. Saat dia mengulangi pertanyaannya, Sangkeum bangkit untuk memukulnya dengan ringan dan mencoba menertawakannya sebagai lelucon.

Namun, saat EugBak terus memaksakan tawaran itu, ekspresi Sangkeum mulai berubah. Meskipun Sangkeum tersinggung olehnya, dia mencoba memaafkannya dengan menanyakan apakah dia mabuk.

Saat siaran akan berakhir, si wanita mengenakan maskernya dan akan meninggalkannya di sana. Namun, dia membujuknya untuk duduk kembali dan mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya dia pikirkan.

Sayangnya, ketika dia memutuskan untuk “berbicara dengan jujur”, dia dengan jujur ​​mengulangi sarannya dan meminta Oh Sangkeum untuk mengirim stafnya pulang tanpa dia.

Sangkeum kesal dan memakai jaketnya kemudian pergi. EugBak mengeluarkan sebatang rokok dan mulai menghisapnya. Siaran berakhir seperti itu.

Setelah kejadian tersebut, dia membuka live streaming baru di siang hari. Pada Sabtu 10 April 2021, dia menjawab permintaan netizen agar dia meminta maaf dan merenungkan masalah tersebut.

Dia membantah tuduhan pelecehan seksual dengan kalimat, “Kamu meminta ‘King of nature’, EugBak, untuk merenungkan kehidupan? Pelecehan seksual? Omong kosong seperti itu.”

EugBak mengaku bahwa dia sedang mabuk sehingga dia tidak mengingat kejadian itu dengan jelas. Namun, 4 juta KRW yang dia tawarkan, ternyata adalah bayaran yang awalnya dia tawarkan kepada Oh Sangkeum untuk tampil di siaran langsungnya.

Dia mengakui bahwa dia menganggap Oh Sangkeum cantik dan dia tertarik padanya. Dia kesepian dan bertingkah seperti itu, berdasarkan minatnya padanya.

Ketika pemirsa memintanya untuk menjelaskan mengapa dia meminta Oh Sangkeum untuk menginap di tempatnya, dia hanya menjelaskan bahwa dia ingin bersamanya karena dia menarik. Dia menangkis tuduhan pelecehan seksual dengan mengklaim bahwa meminta untuk tidur dengan seseorang tidak sama dengan meminta mereka untuk berhubungan seks.

Dia menyimpulkan dengan mengklaim dia tidak akan istirahat dari kegiatan karena dia tidak melakukan kesalahan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini