Hasil Riset: Kulit Jeruk Bisa Menangkal Corona

Baca Juga

MATAINDONESIA, JAKARTA – Alhamdullilah kabar baik datang dari hasil riset gabungan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia. Riset ini menunjukkan kulit jeruk berpotensi menangkal virus corona.

Hasil riset ini diumumkan pada Jumat 27 Maret 2020. Menurut riset ini senyawa golongan flavonoid, salah satunya hesperidin, bisa memberikan perlindungan terhadap mikroba atau virus. Prof Irmanida Batubara, Guru Besar IPB University sekaligus Kepala Pusat Biofarmaka Tropika (TropBRC), salah satu pihak yang ikut serta dalam penelitian tersebut menyebutkan senyawa hesperidin ini banyak ditemukan di kulit buah jeruk.

”Selama berdiam di rumah, kita dapat membuat jus jeruk dan jangan lupa ditambah sedikit kulit jeruk yang sudah dicuci bersih. Memang akan terasa sedikit pahit. Nah, tahanlah sedikit rasa pahit ini karena ini menunjukkan hesperidin ada di dalamnya,” katanya.

Irmanida mengungkapkan,pihaknya bersama Tim periset dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Farmasi UI, Pusat Studi Biofarmaka Tropika (TropBRC), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University dan Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University, telah melakukan penelitian bioinformatika untuk menemukan senyawa yang berpotensi untuk melawan COVID-19. “Senyawa tersebut adalah golongan flavonoid yaitu salah satunya Hesperidin,” katanya.

Bagi yang tak sanggup mengonsumsi minuman pahit, Irmanida mengusulkan untuk membuat infus water dari jeruk beserta kulitnya. Menurut Irmanida, beberapa senyawa dari kulit jeruk akan larut dalam air. ”Semua jenis jeruk mengandung hesperidin. Jadi tidak harus jeruk buah, kita juga bisa memanfaatkan kulit jeruk nipis, jeruk lemon, dan varietas jeruk lainnya,” kata Irmanida.

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini