Gokil! Sisa Permen Karet Ferguson di MU Terjual Rp 7,2 Miliar

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Siapa yang tak kenal dengan Sir Alex Ferguson, mantan Manager klub raksasa asal Inggris Manchester United. Tak hanya piawai dalam menangani si kulit bundar, ternyata ada hal menarik dari pelatih asal Skotlandia ini.

Salah satunya kebiasaannya mengunyah permen karet. Nah, siapa sangka ternyata gumpalan sisa permen karetnya, terjual dengan harga fantastis mencapai £ 390 ribu atau setara Rp 7,2 miliar.

Dilansir dari Sport Bible, Ferguson diperkirakan sudah menghabiskan setidaknya tiga ribu pak permen karet selama menukangi Setan Merah dalam 1.500 laga dalam 26 tahun kariernya.

Ferguson memang dikenal dengan kebiasaan mengunyah permen karet setiap kali memimpin skuat Man United dari bangku cadangan. Emosi sang arsitek tim tersebut bahkan bisa ditebak dari kecepatannya mengunyah permen karet. Semakin cepat mulutnya mengunyah, ia dinilai dalam kondisi kesal atau kecewa.

Momen yang ditandai paling bersejarah terkait Ferguson dan permen karet adalah pada laga terakhirnya menukangi Setan Merah sebelum pensiun dari kursi manajer. Tepatnya sebelum pertandingan antara West Bromwich Albion melawan Man United di Stadion Hawthorns pada 19 Mei 2013 yang berakhir imbang, salah satu badut Elang maskot West Brom memberikannya permen karet.

Pemberian itu sebagai bagian dari respek sang maskot terhadap Ferguson. Sang manajer ketika itu pun digambarkan begitu senang mendapat satu pak permen karet.

Belakangan, salah satu fans setia mengklaim telah mengoleksi gumpalan sisa-sisa permen karet yang pernah dikunyah Ferguson tersebut dari bangku cadangan di Stadion The Hawthorns yang pernah diduduki sang mantan manajer.

Sport Bible melansir sang penggemar Man United itu melelangnya dalam situs penjualan daring, ebay. Permen karet bekas: langka. Ditemukan di the Hawthorn. Ditempatkan dalam kotak kaca. Pernak-pernik tidak resmi. Rumornya pernah menjadi milik Sir Alex.”

“Setelah 1.500 pertandingan mengunyah permen karet sebagai manajer Manchester United. Di sinilah bersemayam permen karet terakhirnya (sebelum pensiun, red). Semuanya akan disumbangkan untuk Yayasan MU,” demikian tertulis dalam akun ebay tersebut.

Sangat mencengangkan, ternyata gumpalan sisa permen karet tersebut laku terjual dengan harga mencapai setara Rp 7,2 miliar.

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini