Gegara Pandemi, Tur Dunia The Weeknd Ditunda sampai 2022

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kabar buruk untuk kamu para penggemar The Weeknd yang sudah menantikan tur dunianya, ‘After Hours’. Karena pandemi yang masih meradang, tur tersebut harus ditunda sampai 2022 mendatang.

Tur dunia tersebut merupakan ajang promosinya setelah merilis album terbaru bertajuk ‘After Hours’. Lewat akun Twitternya, tur tersebut tak hanya digelar di Amerika tapi juga Eropa.

Dilansir dari Rolling Stone, tur tersebut tadinya dijadwalkan pada 2020. Namun karena wabah virus corona, tur tersebut diundur hingga 2021.

Sementara itu, album ‘After Hours’ yang dirilis The Weeknd pada 20 Maret 2020 merupakan salah satu album tersukses dari penyanyi asal Kanada tersebut. Album itu memecahkan rekor sebagai album dengan pre-add terbanyak dalam sejarah Apple Music, dengan jumlah pengguna sebesar 1,02 juta.

Sayangnya, album tersebut gagal mendapatkan nominasi apapun di Grammy Awards 2021. The Weeknd dan para fansnya pun marah atas keputusan itu dan menyebut ajang Grammy itu ‘korupsi’.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Tegaskan Bansos Harus Bermanfaat, Bukan Alat Judi Daring

Oleh : Wiliam Pratama Bantuan sosial (bansos) yang disalurkan oleh pemerintah merupakan bentuk nyata kepeduliannegara terhadap masyarakat yang terdampak situasi ekonomi. Di tengah tekanan daya beliakibat fluktuasi harga kebutuhan pokok, bansos menjadi instrumen penting untuk menjagastabilitas sosial, membantu keluarga kurang mampu memenuhi kebutuhan dasar, sertamenjadi penguat daya tahan rumah tangga. Namun di balik niat baik itu, terdapat tantanganserius: penyalahgunaan bansos untuk praktik Judi Daring yang merusak sendi ekonomi dan moral masyarakat. Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, secara tegas mengingatkan masyarakatpenerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) agar tidak menyalahgunakan dana bantuan untukaktivitas yang kontraproduktif. Dalam kunjungannya ke Kota Pekanbaru, Wapres meninjaulangsung proses penyaluran BSU yang diberikan kepada pekerja sektor informal dan buruhterdampak ekonomi. Ia menekankan bahwa bansos ini bukan untuk dibelanjakan pada kegiatan spekulatif seperti Judi Daring, tetapi harus digunakan untuk memenuhi kebutuhanpokok dan memperkuat ekonomi keluarga. Peringatan Wapres Gibran bukan tanpa dasar. Praktik Judi Daring saat ini telah menjangkitiberbagai lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada dalam tekanan ekonomi. Dengandalih “mencari keberuntungan,” sebagian masyarakat justru terjebak dalam pusaran hutangdan ketergantungan. Hal ini sangat ironis, karena dana yang disediakan negara sebagaipenopang hidup justru berpotensi menjadi jalan kehancuran jika tidak digunakan secara bijak. Hal senada juga ditegaskan oleh Gubernur Jawa...
- Advertisement -

Baca berita yang ini