Gak Melulu Sama Pacar, Nih 4 Tips Bahagia Ala Jomblo di Hari Valentine

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Valentine biasa diperingati sebagai hari bahagia untuk mereka yang punya pasangan, namun bukan berarti jomblo tidak bisa bahagia di hari kasih sayang tersebut.

Valentine sering ditandai dengan pemberian bunga dan coklat kepada pasangan. Namun jika sampai hari Valentine kamu masih juga belum menemukan pasangan, maka jangan bersedih, dan jangan mengurung diri.

Siapa bilang kaum jomblo bakal ngenes saat valentine? Berbagi kasih sayang di hari Valentine gak harus melulu dengan pacar. Kamu bisa berbagi kasih sayang dengan orang tua, saudara, dan juga sahabat.

Lakukan beberapa cara ini untuk mengisi kegiatanmu di hari Valentine, dan tunjukan jika menjadi jomblo tidak begitu menyedihkan.

1. Meskipun jomblo, kamu bisa berbagi kasih sayang selain sama pacar lho!

Hari valentine bukanlah semata-mata menunjukkan keromantisan terhadap pasangan. Jika kamu tidak mendapatkan bunga atau coklat di tahun ini, kamu bisa memberikan bunga untuk orang disekitar yang kamu sayangi. Misalnya seperti orang tua, teman, atau anggota keluargamu yang lain.

Sebagian orang bilang “ngga ada yang bisa menciptakan bahagia, kecuali bisa bikin orang lain tersenyum”.

2. Ingat! Menjadi jomblo bukan hal yang paling buruk

Untuk mengisi waktu luang saat Valentine, kamu bisa ikut sebagai relawan, seperti di panti sosial, penampungan hewan, dan tempat lain seperti dapur umum.

Dengan begitu, Kamu tidak akan merasa sendiri. Banyak orang disekitarmu yang akan membuatmu senang. Kamu bisa bertukar cerita dengan mereka, kamu juga bisa merasakan kerjasama dengan tim yang bisa melupakan kejombloanmu.

3. Istirahat di rumah sepanjang hari Valentine juga tidak begitu meyedihkan

Nikmati 24 jam untuk istirahat dan tidur-tiduran di rumah, jika perlu, nyalakan HPmu di mode ‘jangan ganggu’ agar tidak ada yang mengganggumu saat sedang bersantai. Kamu juga perlu istirahat setelah melakukan aktifitas sehari-hari, seperti sekolah atau bekerja.

Hari valentine adalah hari terbaik untuk menikmati waktu luang dan menghibur diri. Seperti fokus merawat diri, contohnya merawat kulit tubuh yang sering terkena sinar matahari agar kembali cerah, membersihkan rambut dari ketombe karena kepanasan, atau bisa memandikan hewan peliharaanmu dirumah.

4. Manjakan dirimu sendiri dengan berkuliner

Dari pada uangmu dipakai untuk membelanjakan pacar di hari Valentine, atau hanya digunakan untuk kencan mewah serta liburan romantis yang berlangsung hanya satu hari saja, lebih baik digunakan untuk hal-hal positif yang bisa membuat dirimu senang dan semakin maju.

Contohnya dengan mengisi perut dan berkuliner diberbagai tempat makan yang belum pernah dikunjungi, karena banyak orang bilang “perut kenyang, hatipun senang”.

Atau kamu bisa membeli buku-buku motivasi yang bisa menjadikan pemikiranmu lebih maju, dan berfikir hidup tidak sepenuhnya untuk mencari pasangan saja.

Buatlah dirimu bahagia dengan cara sederhana. Jangan menunggu orang lain untuk memberimu hadiah, namun berilah hadiah untuk dirimu sendiri.

5. Rayakan dengan teman sesama jomblo

Kamu bisa bermain atau sekedar ngopi bersama dengan temanmu yang sama-sama belum punya pasangan, dengan begitu kamu dan teman-temanmu akan merasakan kebahagiaan meski tanpa pasangan.

6. Ingat bahwa hari Valentine hanya terjadi dalam satu hari

Waktu 24 jam itu waktu yang cukup singkat, jadi jangan terlalu bersedih karena tidak ada pasangan di hari Valentine.

Mungkin saat Valentine, ketika kamu keluar rumah akan menemukan balon atau kartu-kartu romantis yang melambangkan cinta, juga lagu-lagu roamantis yang di putar di mobil atau mall. Namun setelah berakhirnya Valentine, percayalah jika kartu-kartu romantis itu akan terlihat di tempat sampah.

Banyak jomblo yang membayangkan sepasang kekasih akan bahagia di hari Valentine. Seperti sifat manusia yang berfikir jika rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau. Tetapi nyatanya juga tidak terlihat lebih buruk dari yang punya pasangan.

Lagi pula jika kamu jomblo, kamu tidak perlu khawatir memikirkan berapa uang yang harus dikeluarkan untuk kencan bersama pasanganmu. (Mila Arinda)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Hilirisasi Buka Lapangan Pekerjaan dan Arah Ekonomi

Oleh: Winna Nartya *) Dalam perdebatan publik, hilirisasi kerap direduksi menjadi larangan ekspor bahan mentahatau pembangunan smelter. Padahal, substansi kebijakan ini jauh melampaui industri berat. Staf Khusus Menteri Investasi dan Hilirisasi, Sona Maesana, menekankan bahwa hilirisasiadalah soal penciptaan nilai tambah yang berkelanjutan, kemandirian ekonomi, danpembukaan lapangan kerja, serta penentuan arah masa depan bangsa. Ia melihat, daripengalamannya di dunia usaha dan kini di ranah kebijakan, bahwa hilirisasi hanya akanbertahan bila ekosistem investasinya sehat dan ada keberpihakan pada pelaku lokal. Karenaitu, ia menilai sekadar mendirikan pabrik tidak cukup; pertanyaan kuncinya adalah siapa yang menikmati nilai tambahnya dan bagaimana rantai pasoknya melibatkan anak bangsa secaraaktif. Dalam pandangannya, hilirisasi mesti membuka pekerjaan lokal, mengikutsertakan UKM, dan menaikkan kelas pengusaha Indonesia melalui kemitraan yang nyata. Di ranah kebijakan, Sona Maesana menjelaskan pemerintah mendorong integrasi antarapelaku lokal dan asing, memberi insentif bagi investor yang membina industri lokal, sertamenata regulasi yang transparan agar tumpang tindih perizinan berkurang. Ia juga menilaikecepatan dan kepastian perizinan lebih penting daripada angka komitmen investasi di ataskertas, karena tanpa eksekusi yang jelas, angka hanyalah janji. Sebagai jembatan antarabahasa investor dan bahasa pemerintah, ia mendorong cara pandang baru: bukan sekadar“menjual proyek”, melainkan menumbuhkan kepercayaan jangka panjang. Ia pun mengingatkan bahwa hilirisasi tidak berhenti pada mineral dan logam; sektor digital, pertanian, farmasi, hingga ekonomi kreatif perlu masuk orbit hilirisasi melalui keterhubunganstartup kesehatan dengan BUMN farmasi, petani dengan pembeli industri lewat platform lokal, serta skema yang mengkomersialisasikan inovasi kampus.  Di tingkat kelembagaan, peta jalan hilirisasi diperkuat oleh kolaborasi antarpemerintah, industri, dan kampus. Himpunan Kawasan Industri (HKI) menandatangani nota kesepahamandengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, yang disaksikan Presiden Prabowo Subianto. Ketua Umum HKI, Akhmad Ma’ruf Maulana, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan perwujudan AstaCita untuk mendorong kemandirian ekonomi, memperkuat keberlanjutan, dan mempercepatinovasi teknologi sebagai pilar pertumbuhan. Ia menegaskan peran HKI sebagai penghubungsektor industri, pendidikan, dan pemerintah untuk melahirkan daya saing berbasispengetahuan dan inovasi. Ruang lingkupnya meliputi penyelarasan kurikulum dengankebutuhan industri, kolaborasi riset untuk mempercepat hilirisasi dan menarik investasi, sertapeningkatan daya saing melalui pembentukan SDM industri yang unggul. Contoh konkret hilirisasi yang langsung menyentuh pasar tenaga kerja tampak di Aceh. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Cut Huzaimah, menyerukan penghentianekspor karet mentah karena pabrik pengolahan di Aceh Barat, yaitu PT Potensi Bumi Sakti, siap beroperasi menampung seluruh produksi lokal. Ia menilai pengolahan di dalam daerahpenting untuk mendorong hilirisasi, membuka lapangan kerja, dan menaikkan kesejahteraan. Pabrik yang berdiri di lahan 25 hektare itu memiliki kemampuan mengolah 2.500 ton karetkering per bulan, dan pemerintah daerah menilai stabilitas serta keamanan investasi harusdijaga agar manfaatnya langsung dirasakan rakyat Aceh. Di klaster pangan–petrokimia, hilirisasi juga dikuatkan melalui kemitraan strategis. DirekturUtama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi, menjelaskan bahwa perusahaanmemperluas kerja sama dengan Petronas Chemicals Group Berhad untuk memperkuatketahanan pangan regional sekaligus mendorong hilirisasi pupuk dan petrokimia di Indonesia. Kolaborasi ini mencakup penjajakan sinergi pasokan urea dan amonia, transfer pengetahuan teknis dan operasional, serta penguatan tata kelola Kesehatan, Keselamatan, danLingkungan (Health, Safety, and Environment/HSE).  Jika ditautkan, tiga simpul di atas, yakni kebijakan investasi yang berpihak pada pelaku lokal, penguatan link–match kampus–industri, dan proyek pengolahan komoditas serta petrokimia, menggambarkan logika hilirisasi yang lengkap. Lapangan kerja tidak hanya muncul di pabrikutama, melainkan juga pada efek pengganda: logistik bahan baku, jasa pemeliharaan mesin, kemasan, transportasi, layanan digital rantai pasok, hingga jasa keuangan dan asuransi. Dengan kurikulum yang diselaraskan, talenta lokal tidak sekadar menjadi tenaga operasional, melainkan juga teknisi, analis proses, dan manajer rantai pasok....
- Advertisement -

Baca berita yang ini