Festival Lempar Kucing, Kattenstoet

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Festival melempar kucing? Pasti Anda berpikir orang macam apa yang tega melempar hewan menggemaskan satu itu. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena yang di lempar bukanlah kucing sungguhan.

Bertempat di kota Ypres, Belgia masyarakatnya rutin mengadakan parade kucing yang dikenal dengan nama Kattenstoet. Acara yang diselenggarakan setiap tiga tahun sekali ini menampilkan patung-patung kucing raksasa, serta orang-orang yang turun ke jalan dengan berbagai macam kostum menarik.

Kostum kucing, tikus hingga penyihir menjadi pilihan untuk meramaikan acara penuh sukacita tersebut. Jika melihat betapa meriahnya festival ini, mungkin tidak akan ada yang menyangka terdapat kisah kelam dibaliknya.

Di abad pertengahan, banyak kota di Eropa Barat yang memusnahkan kucing karena dianggap sebagai jelmaan roh jahat. Lusinan kucing dikumpulkan dan dibakar di atas api unggun secara bengis. Setelahnya, abu hewan malang tersebut disimpan layaknya pembawa keberuntungan.

Dilansir dari situs Amusing Planet, sejarah festival ini berawal dari kota Ypres yang diserang oleh koloni tikus dengan jumlah yang tidak sehat. Kota yang terkenal dengan industri kain wol itu pun mengalami kerugian, sebab banyak tikus yang menggerogoti persediaan kain yang hendak di jual oleh pengrajin.

Untuk mengendalikan populasi tikus yang di luar kendali, para pedagang kain membawa predator alami mereka yaitu kucing. Sayangnya, kucing pun harus bernasib sama dengan tikus-tikus yang dimusnahkan.

Membludaknya jumlah populasi kucing di kota Ypres tampaknya tak lagi dapat ditangani oleh kota. Akhirnya, penduduk kota pun mulai melempar kucing-kucing itu dari menara lonceng gereja lokal untuk dibunuh.

Orang-orang berbondong-bondong memastikan bahwa masih tersisa kucing ekstra untuk dibuang dari jendela mereka. Seiring berjalannya waktu, pembasmian masal ini menjadi ritual yang disebut Hari Rabu Kucing.

Beruntungnya, kini perayaan Kattenstoet diperingati dengan penuh kegembiraan. Para pelawak akan melemparkan kucing mainan dari gedung Cloth Hall ke arah kerumunan yang antusias menunggu untuk menangkapnya.

Sesudahnya, festival akan diramaikan oleh patung penyihir tua yang dibakar.

Kini, festival ini merupakan salah satu daya tarik bagi turis yang datang ke Belgia. Sekitar 2.000 orang telah berpartisipasi dalam Kattenstoet yang diselenggarakan pada tahun 2012. Festival berikutnya akan diadakan pada 9 Mei 2021.

Reporter: Ananda Salsabila Nadira

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Siap Amankan Natal dan Tahun Baru, GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota.

Mata Indonesia, Gunungkidul - Ketua PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kab. Gunungkidul, Gus H. Luthfi Kharis Mahfudz menyampaikan, dalam menjaga Toleransi antar umat beragama dan keamanan wilayah. GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota untuk Pengamanan Nataru di Berbagai Wilayah di Kab. Gunungkidul.
- Advertisement -

Baca berita yang ini