Feierabend, Cara Orang Jerman Pisahkan Waktu Bekerja dan Istirahat

Baca Juga

MATA INDONESIA, BERLIN – Selama pandemi, batas antara kehidupan sehari-hari dan pekerjaan sangat samar.

Dilansir dari BBC, terdapat sebuah kata dalam bahasa Jerman, yakni Feierabend yang menjelaskan tentang dimulainya waktu istirahat.

Menurut Christoph Stengel, seorang pengembang perangkat lunak di sebuah situs web, Feierabend mengandung dua arti, yaitu momen setelah selesai bekerja dan periode antara waktu bekerja dan waktu tidur.

Bagi orang non-Jerman, makna kata itu sedikit rancu ketika diterjemahkan. Sebab, kata tersebut merupakan gabungan dari “perayaan” dan “malam”, sehingga dapat diartikan sebagai “waktu bersenang-senang”. Namun, arti tersebut kurang tepat.

Nils Backhaus, penasihat di Institut Federal Jerman, menjelaskan jika makna asli dari Feierabend bukan berpesta, melainkan waktu senggang atau istirahat di malam hari.

Pria berusia 34 tahun itu sendiri selalu melakukan kegiatan tersebut. Namun, saat pandemi Covid-19 yang mengharuskannya bekerja dari rumah, ia sedikit kesulitan melakukan Feierabend.

Sebagai gantinya, ia akan bersepeda di sepanjang Sungai Ruhr setiap selesai bekerja pada pukul 5 sore. Kegiatan ini ia sebut dengan “perjalanan palsu”, sebuah perjalanan yang ia lakukan untuk mengganti perjalanan pulangnya dari kantor.

Selain itu, ia melakukan beberapa kegiatan untuk mengisi waktu luangnya seperti menulis jurnal, berolahraga, memasak, dan membaca buku.

Banyak perusahaan di Jerman yang menerapkan Feierabend. Mereka akan mengizinkan karyawan untuk istirahat setelah bekerja. Dengan begitu, karyawan akan lebih produktif ketika bekerja.

“Ketika selesai bekerja, Anda harus beristirahat. Sebab, kita harus memulihkan tubuh kita dari stress karena bekerja” kata Backhaus.

Dr. Caroline Rothauge, Asisten Profesor di Universitas Katolik Eichstätt-Ingolstadt, menurutkan jika Feierabend berawal sejak zaman agrikultur. Saat itu, suara lonceng gereja menandakan akhir dari waktu bekerja dan dimulainya waktu berdoa dan beristirahat.

Hingga pada tahun 1900-an, muncul ide untuk menggunakan waktu luang dalam menyegarkan kembali tubuh dan pikiran setelah bekerja.

“Menggunakan waktu luang dapat membuat orang siap bekerja kembali, bahkan bisa meningkatkan kinerja orang tersebut” katanya.

Setelah bekerja, biasanya para karyawan akan berjalan-jalan di luar ruangan dan mengadakan pesta, namun tidak dengan minum-minum.

Di Jerman sendiri hari Minggu disebut dengan Feiertage, dimana mereka akan beristirahat dan menghabiskan waktunya untuk kegiatan keagamaan.

Seorang pegawai bernama Gene Gerriene, menilai jika pemisahan antara waktu kerja dan istirahat itu dapat meningkatkan tingkat produktivitas dari karyawan.

Dengan begitu, konsep Feierabend mengatakan secara tidak langsung jika bekerja dapat memberikan tekanan cukup besar pada karyawan, sehingga diperlukan istirahat yang teratur.

Reporter: Diani Ratna Utami

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Ketersediaan Pangan dan Harga Terjangkau Salah Satu Indikator Kesuksesan Libur Nataru

Jakarta – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengatakan pihaknya telah memastikan ketersediaan pangan pokok strategis serta...
- Advertisement -

Baca berita yang ini