Duh, Pelajar Ini Pakai Uang Beasiswanya untuk Beli Skincare, Netizen Riuh

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Bukan hal yang aneh seorang pelajar mendapatkan bantuan dana atau beasiswa jika dirinya berprestasi dalam bidang akademik. Hal tersebut pantas mereka dapatkan sebagai reward mereka yang pandai dan rajin belajar.

Namun, bagaimana jika uang atau dana bantuan tersebut digunakan untuk keperluan selain akademis?

Ramai dibahas di akun Twitter @areajulid. Dalam postingan di Twitter tersebut, tampak seorang pelajar memamerkan peralatan kecantikan yang baru saja ia beli.

Bukan dengan uang hasil tabungannya atau jatah jajannya, melainkan menggunakan dana dari hasil beasiswa yang ia peroleh. Uang tersebut ia belikan beragam skincare dan sepatu baru.

“Alhamdulillah hasil berburu bulan ini, belinya pun gak pake uang sendiri tapi pake uang beasiswa, hehe,” tulis pelajar itu yang tak diketahui identitasnya.

Sontak, unggahan pelajar tersebut yang diposting kembali oleh akun @areajulid memancing beragam komentar netizen. Ada dari mereka yang merasa tak masalah, mengingat uang tersebut memang sudah menjadi milik pelajar tersebut, sebagai apresiasi karena prestasinya.

Namun, ada pula yang menghujat pelajar tersebut. Pasalnya, masih banyak pelajar lain yang kesusahan untuk membayar SPP, tapi tak mendapatkan bantuan atau beasiswa itu. Banyak warganet yang berpikir bahwa beasiswa sering tak tepat sasaran.

“Kenapa tidak boleh? Beasiswa kan bentuk reward. Mau dia tipe beasiswa tidak mampu atau berprestasi, beasiswa itu bentuk reward,” kata akun @cabangpurnamaa berkomentar.

“Ada hati ya orang kaya gini, banyak anak yang pengen sekolah tapi gak ada biaya. Mau minta beasiswa aja ditolak mulu. Ini dah dapet beasiswa malah seenaknya,” tulis akun @Zpoenah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Generasi Muda Harus Jaga Nilai Kemerdekaan di Tengah Gempuran Budaya Pop

Oleh: Aulia Sofyan Harahap )* Seluruh generasi muda Indonesia harus terus menjaga nilai kemerdekaan meski di tengah adanya berbagai macam gempuran budaya pop, termasuk yang sedangmenjadi tren belakangan ini yakni anime One Piece. Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, ruang digital terus ramai memperbincangkan adanya fenomena pengibaran bendera bajak lautdari serial anime One Piece.  Simbol tengkorak dengan topi jerami itu muncul di sejumlah lokasi, yang kemudianmenyulut pro dan kontra di tengah masyarakat. Sebagian menganggapnya sebagaibentuk ekspresi semata, namun sebagian lainnya justru menilai bahwa pengibaranbendera One Piece itu sebagai salah satu bentuk upaya provokasi yang berpotensimengaburkan nilai-nilai sakral kemerdekaan. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Ahmad Muzani merespons seluruh haltersebut dengan pandangan yang lebih moderat. Ia memandang bahwa tindakantersebut sebagai ekspresi kreatif dari masyarakat, terutama pada para generasimuda yang tengah hidup dalam era digital dan budaya global.  Meski begitu, ia tetap menegaskan bahwa sejatinya semangat kebangsaan yang dimiliki oleh seluruh masyarakat Indonesia tidak akan pernah tergantikan oleh apapun bahkan termasuk keberadaan budaya pop sekalipun. Muzani meyakinibahwa di balik simbol asing yang diangkat tersebut, seluruh masyarakat sejatinyatetap menyimpan Merah Putih dalam lubuk hati mereka. Senada dengan hal itu, politikus Andi Arief memandang bahwa pengibaran benderatersebut memang bukan sebagai bentuk pemberontakan, melainkan sebagai simbolharapan. Ia membaca tindakan itu sebagai protes yang muncul dari keresahan, namun tetap mengandung semangat untuk membangun Indonesia tercinta. Bagi sebagian kalangan, ekspresi semacam itu bukan berarti meninggalkan kecintaanpada tanah air, tetapi justru sebagai bentuk pencarian atas harapan yang lebih baikbagi bangsa. Sementara itu, Menteri Kebudayaan Fadli...
- Advertisement -

Baca berita yang ini