Drama Baru Seo Yeji ‘Eve’ akan Tayang Mei 2022 Tiap Rabu dan Kamis

Baca Juga

MATA INDONESIA, SEOUL – Drama baru Seo Yeji ‘Eve’ telah terkonfirmasi akan tayang pada Mei 2022. Drama ini nantinya akan tayang menggantikan jadwal drama ‘The Killer’s Shopping List’.

Melansir dari Osen, ‘Eve’ rencananya akan tayang tiap Rabu dan Kamis. Sedangkan drama yang dibintangi oleh Lee Kwangsoo ‘The Killer’s Shopping List’ baru tayang pada 27 April 2022 dengan total delapan episode.

Masih belum diketahui tanggal pastinya. Tapi dipastikan akan tayang pada Mei 2022.

Drama ‘Eve’ nantinya akan dibintangi oleh Seo Yeji, Park Byungeun, Yoo Seon, dan Lee Sangyeob.

Drama besutan tvN ini bergenre melodrama romantis. Ceritanya berhubungan dengan kisah perceraian dalam sebuah hubungan rumah tangga seorang kaya raya (chaebol).

Seo Ye Ji akan berperan sebagai Lee Ra El yang lahir dari seorang ibu yang cantik dan mempunyai ayah yang jenius. Tetapi setelah menanggung masa lalu keluarganya yang malah, ia malah berubah menjadi karakter dengan pesona yang fatal dan gelap.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kemandirian Pangan dan Energi di Papua Menjadi Pilar Strategis Pembangunan Nasional

Oleh: Markus Yikwa *) Agenda kemandirian pangan dan energi kembali menempati posisi sentral dalam arah kebijakanpembangunan nasional. Pemerintah secara konsisten menegaskan bahwa ketahanan negara tidakhanya diukur dari stabilitas politik dan keamanan, tetapi juga dari kemampuan memenuhikebutuhan dasar rakyat secara mandiri dan berkelanjutan. Dalam konteks ini, Papua ditempatkansebagai salah satu wilayah kunci, baik untuk mewujudkan swasembada pangan maupunmemperkuat fondasi kemandirian energi berbasis sumber daya domestik seperti kelapa sawit. Upaya percepatan swasembada pangan di Papua mencerminkan pendekatan pemerintah yang lebih struktural dan berjangka panjang. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam berbagaikesempatan menekankan bahwa defisit beras di Papua tidak dapat diselesaikan hanya dengandistribusi antarpulau, melainkan harus dijawab melalui peningkatan kapasitas produksi lokal. Dengan kebutuhan beras tahunan yang jauh melampaui produksi eksisting, pemerintah memilihstrategi pencetakan sawah baru secara masif sebagai solusi konkret. Pendekatan ini menunjukkankeberanian negara untuk menyelesaikan masalah dari hulunya, bukan sekadar menambalkekurangan melalui mekanisme pasar jangka pendek. Kebijakan pencetakan sawah baru di Papua, Papua Selatan, dan Papua Barat tidak berdiri sendiri. Pemerintah juga menyiapkan dukungan menyeluruh berupa penyediaan benih unggul, pupuk, pendampingan teknologi, hingga pembangunan infrastruktur irigasi dan akses produksi. Sinergiantara pemerintah pusat dan daerah menjadi prasyarat utama agar program ini tidak berhentisebagai proyek administratif, melainkan benar-benar mengubah struktur ekonomi lokal. Denganproduksi pangan yang tumbuh di wilayahnya sendiri, Papua tidak hanya mengurangiketergantungan pasokan dari luar, tetapi juga membangun basis ekonomi rakyat yang lebihtangguh. Lebih jauh, visi swasembada pangan yang disampaikan Mentan Andi Amran Sulaiman menempatkan kemandirian tiap pulau sebagai fondasi stabilitas nasional....
- Advertisement -

Baca berita yang ini