MATA INDONESIA, JAKARTA – Rezeki, maut, dan jodoh merupakan hak prerogatif Allah SWT. Artinya, tak ada satu pun makhluk di muka bumi ini yang dapat memprediksi tiga hal tersebut.
Khususnya maut, ada yang bilang bumi semakin tua, tak mengherankan bila bencana terjadi di mana-mana. Pun dengan kehadiran virus corona yang membuat nyawa manusia seolah tak berharga.
Kita tak pernah tahu kapan kembali ke pelukan Sang Pencipta. Tapi yang pasti, malaikat maut tak pandang kompromi! Atau bisa jadi, kita diberi kesempatan lebih dulu menyaksikan seseorang yang tengah menghadapi sakaratul maut.
Seperti pada umumnya bahwa Islam mengajarkan setiap aktivitas dimulai dengan membaca doa, menyaksikan seseorang yang tengah menghadapi sakaratul maut pun ada doanya. Berikut tuntunan doa dari Nabi Muhammad SAW terhadap orang yang sakit atau tengah menghadapi sakaratul maut.
“Allahumma ahyihi (ha) ma kanatil hayatu khairan lahu (laha), wa tawaffahu (ha) idza kanatil wafatu khairan lahu (laha).”
Artinya:
“Ya Allah, panjangkanlah hidupnya jika itu lebih baik baginya, dan ambillah jika itu lebih baik baginya”.
Sebagai catatan
Laha digunakan apabila orang yang sakit adalah perempuan. Sementara lahu digunakan untuk dia laki-laki.