Dinilai Sombong Karena Menolak Saat Diajak Bersalaman, Begini Klarifikasi Arumi Bachsin

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Arumi Bachsin akhir-akhir ini menjadi sorotan usai video yang menunjukan dirinya menolak bersalaman viral di media sosial.

Momen tersebut terjadi saat Arumi berkunjung ke daerah Tulungagung, Jawa Timur. Melihat video tersebut, netizen pun menilai Ia sombong karena tidak menghiraukan tangan yang dijurukan oleh wanita yang kini diketahui bernama Ibu Siuk.

Namun, Arumi Bachsin memberikan klarifikasi baru-baru ini. Ia mengatakan bahwa dirinya tengah tidak fokus kala itu.

“Seinget aku kondisinya ndak seperti itu, karena mungkin videonya juga sangat pendek ya jadi gak menangkap semua situasi yang ada,” ujarnya.

“Dan lucunya seingat aku tuh itu rame dan aku langsung terkesima pas turun mobil dengan tarian jadi pas di depan ada tarian,” imbuhnya.

Ia juga mengaku bahwa dirinya memang lalai saat itu karena hanya terfokuskan kepada tarian yang disuguhkan di depannya tanpa engeh dengan sekitar.

“Kalau mau bicara lalai, pasti ada lalainya karena aku tuh langsung terkesima dan juga gak memperhatikan sekitar,” ungkapnya.

Aktris yang kini telah menjadi istri dari Wakil Gubernur Jawa Timur itu pun juga menegaskan bahwa dalam video yang beredar bukanlah untuk diajak bersalaman melainkan hanyalah sambutan semata.

“Tetapi kalau boleh sedikit dijelaskan, sepahaman aku pada saat itu bukan bersalaman, jadi kayak ‘monggo ibu selamat datang’ begitu,” pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini