Diisukan Pensiun di Usia 45 Tahun, Ini Jawaban Raffi Ahmad

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Artis Raffi Ahmad mengabarkan dirinya akan pensiun dari dunia hiburan Tanah Air pada usia 45 tahun. Artis yang dijuluki sebagai “Sultan Andara” tersebut mengaku dirinya ingin lebih bersantai saja dalam bekerja.

Raffi mengatakan di usia tersebut ia ingin merasa santai bersama keluarga.

“Aku tuh 45 tahun mau yang santai aja, kalau kerja ya tetep, pensiunnya saya kan bukan kayak PNS,” ungkap Raffi Ahmad di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/2022).

Raffi Ahmda dan Nagita Slavina memang menjadi pasangan yang sudah hidup berkecukupan. Meski, hidup dengan gemilang harta, Raffi dan Nagita tak pernah lelah untuk terus mengumpulkan pundi – pundi uang untuk masa depan.

Raffi mengisyaratkan ingin pensiun di usia 45 tahun, lantaran Ia menyadari bahwa anaknya Rafathar sudah mulai dapat protes mengenai kesibukan dari kedua orang tuanya tersebut.

Namun, Raffi dan Nagita pun tetap memiliki cara untuk menghabiskan waktu bersama kedua anaknya, Rafathar dan Rayyanza di waktu weekend.

Selain itu, Raffi juga mengatakan bahwa Rafathar tahu betul ayah dan ibunya bekerja. Hal itu yang membuat Raffi tak merasa khawatir ketika sibuk bekerja.

Mengenai rencana pensiunnya, Raffi mengatakan Ia tidak benar-benar pensiun (tidak bekerja) sama sekali, hanya saja Ia ingin lebih santai dan lebih meminimalisir waktu syutingnya. Apabila ingin syuting atau tidak syuting nya.  Hal itu ditujukan agar Ia memiliki banyak waktu bersama keluarga nya.

Reporter : Adinda Catelina Fadjrin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini