Deretan Seleb Korsel Ini Pernah Diduga Lecehkan Islam, Ada Yang Gunakan Lantunan Azan untuk Lagu!

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebuah karya yang memasukkan unsur agama tak jarang menjadi kontroversi. Tak hanya di Indonesia, beberapa seleb Korea Selatan juga pernah dikecam karena dinilai melecehkan agama khususnya Islam.

Kebanyakan dari mereka adalah musisi dan idol K-Pop. Entah itu menggunakan lantunan ayat suci Al Quran hingga penggunaan atribut yang identik dengan islam.

Dengan alasan ketidaktahuan, banyak seleb Korea Selatan yang diprotes publik. Siapa saja mereka? Berikut ulasannya.

BACA JUGA: Deretan Kontroversi G-Dragon BIG BANG, Pernah Keciduk Hisap Ganja di Klub Malam

1. Lagu ‘Mental Breakdown’ yang dibawakan CL.

Lagu solo CL bertajuk “Mental Breakdown” (MTBD) yang dirilis pada 2014 langsung membuat kehebohan. Lirik lagunya menjadi kontroversi karena memasukkan ayat suci Al Quran.

Pada menit 2:55, kata yang kontroversial tersebut terdengar diiringi dengan alunan musik berbau Arabian. Rupanya, dalam lagu “Mentalbreakdown” terdengar lafal Al Quran yaitu Surat An-Naba ayat 32-34.

YG Entertainment, selaku agensi yang menaungi CL kemudian menghapus lafal Al Quran dari lagu tersebut. Lagu tersebut revisi dan dinyanyikan ulang oleh CL lalu diunggah ke situs berbagi video YouTube.

2. Loco Masukkan suara azan dalam lagunya.

Rapper ternama asal Korea Selatan, Loco dikritik karena menggunakan azan di dalam lagunya yang bertajuk “Act Serious”. Ia menggunakan lantunan azan yang diremix.

Di awal lagu, terdengar jelas suara panggilan untuk orang Islam tersebut, Allahu Akbar..Allahu Akbar.” Setelah mendapat kecaman, Loco pun meminta maaf melalui akun media sosial miliknya.

BACA JUGA: Kontroversi, Seolhyun AOA Bakal Mundur dari Drama ‘Day and Night’?

Loco mengatakan tak menyadari lantunan tersebut berhubungan erat dengan Muslim. Pihak manajemen Loco pun langsung mengambil tindakan dengan menghapus melodi di awal lagu Loco.

3. Penampilan Wassup di Show Champion.

Girl band Wassup pernah dikritik oleh publik setelah menggunakan simbol dalam Masjid Nabawi saat tampil di acara Show Champion yang tayang di stasiun televisi korea MBC. Mereka menyebutkan latar panggung telah disiapkan oleh kru televisi.

Meski insiden yang terjadi pada 2014 ini bukan kesalahan secara langsung dari Wassup, girl band tersebut tetap meminta maaf kepada publik. Mereka berharap tak ada lagi kesalahan serupa.

4. Backcround masjid di penampilan (G)I-DLE.

Pada tahun 2019 lalu, girl group (G)I-DLE juga pernah mengalami hal seperti Wassup. Penampilan (G)I-DLE tampil di acara Golden Disc Awards ke-33 menggunakan masjid sebagai gambar latar.

BACA JUGA: Gegara Video Kontroversial Anji Soal Covid-19, Ariel Noah Mendadak Trending di Twitter

Dalam gelaran Golden Disc Awards ke-33, G(I)-DLE sendiri tampil membawakan lagu andalan mereka, yakni Latata. Gambar masjid tersebut tampak sangat jelas menjadi gambar latar di layar besar yang ada di atas panggung utama Golden Disc Awards.

Agensi Cube Entertainment dituntut minta maaf oleh para penggemar K-pop, terutama yang muslim. Tidak hanya kepada Cube Entertainment, para penggemar juga menyalahkan panita penyelenggara, yakni pihak Golden Disc Awards ke-33.

5. Postingan Instagram Yoo Ah In.

Pada tahun 2017 lalu, postingan Instagram aktor Yoo Ah In menjadi sorotan dan dikecam. Ia memajang gambar yang dianggap melecehkan Islam.

Foto tersebut memperlihatkan dua wanita dengan mengenakan busana muslimah hitam yang lengkap dengan cadar. Namun background pada foto tersebut terlihat 4 pria berdiri telanjang dan hanya mengenakan celana dalam.

Unggahan pemilik nama Eom Hong Shik ini langsung menuai cibiran netizen dari dalam hingga luar negeri. Banyak yang memerintahkan dirinya untuk mengahapus postingan tersebut karena dinilai melecehkan Islam.

Yoo Ah In diduga lecehkan islam.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini