MATA INDONESIA, JAKARTA – Komika Coki Pardede kembali menuai kontroversi. Belum lama ini, partner Tretan Muslim itu menuai hujatan netizen usai mengomentari soal isu pelecehan seksual yang tengah dilakukan Gofar Hilman.
Hal itu bermula dari cuitan Coki di akun Twitternya. Coki mengatakan bahwa kebanyakan orang-orang populer yang tersandung kasus pelecehan seksual, justru memiliki bakat luar biasa.
Gw tetep berterima kasih dan kagum ama Harvey Weinstein
Walo doi secara moral busuk bgt suka lecehin orang di Hollywood
Tapi fakta dia juga banyak produserin filem filem bagus yg gw nikmati. Gak berubah.
Menilai seimbang aja.
Jgn lebay hahaha ?
— CokiPardede (@PardedeReza666) June 10, 2021
“Tapi suka apa enggak, biasanya public figure yang kena kasus pelecehan seksual atau skandal seks itu rata-rata bakatnya luar biasa loh atau pencapaiannya gokil,” tulis Coki Pardede di akun Twitternya.
Tak hanya itu, Coki juga menyebutkan sederet nama selebritas dunia yang sempat tersandung kasus pelecehan seksual. Mulai dari Bill Clinton, Tiger Wood hingga Arnold Schwarzeneger.
Coki juga mengutarakan kekagumannya kepada Harvey Weinstein, yang walaupun moralnya bermasalah, namun karya-karyanya memang patut diacungi jempol.
“Gue tetap berterima kasih dan kagum sama Harvey Weinstein, walau doi secara moral busuk banget dan suka melecehkan orang di Hollywood. Tapi faktanya, dia memproduseri banyak film bagus yang juga gue nikmati. Enggak berubah, menilai seimbang saja. Jangan lebay,” katanya.
Sayang, pendapat Coki tersebut salah diartikan oleh beberapa netizen. Hal ini membuat pria berkaca mata itu harus menerika hujatan dari warganet.
“Aneh banget pertanyaan lu, “kenapa pada heboh?” Lu sebenernya nyerang polisi moral kan? Tapi ini emang harus di hebohin ga sih? Dan trus kalo ada orang yang speakup lagi, reaksinya netizen harus gimana baginda?,” kata akun wshnxx.
“Bikin muakk kek merasa paling bener sedunia,” tulis akun chandra_nanta.
Menyadari cuitannya viral, Coki menegaskan bahwa inti dari cuitannya adalah bahwa dia tidak membenarkan perbuatan pelecehan tersebut. Melainkan hanya mengagumi karya dari orang-orang yang sempat tersandung kasus pelecehan seksual.