Brrr Kehidupan di Desa Paling Dingin di Dunia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Desa Verkhoyansk, di Rusia timur, mendapat julukan salah satu desa paling dingin di dunia.  Suhu udaranya bisa mencapai -67,8 derajat Celsius.

Meski Verkhoyansk belum resmi menyandang gelar sebagai desa paling dingin, warga di sini bisa merasa senang karena Guinness World Record sudah menetapkan Verkhoyansk sebagai tempat dengan rentang temperatur paling ekstrem di dunia.

Di Verkhoyansk, suhu di musim dingin bisa mencapai -67,8 derajat sementara di musim panas temperatur melonjak ke 37,3 derajat.

Disana, baterai hanya bisa bertahan beberapa menit saja. Tinta pena juga akan membuka sebelum bisa dipakai, dan kita juga tidak dianjurkan menggunakan kacamata dengan bingkai logam karena bisa berbahaya.

Tak hanya itu, warga setempat juga tidak mematikan kendaraan mereka sepanjang hari, karena khawatir kalau dimatikan, mesin tidak bisa lagi dihidupkan. Kalau mesin mati, mereka harus menunggu hingga musim semi supaya dapat menghidupkan kendaraan mereka.

Lalu, bagaimana dengan pasokan air bersih? Untuk kebutuhan air minum, warga memanfaatkan balok-balok es. Balok ini dimasukkan ke dalam rumah dan dicairkan untuk dipakai sebagai sumber air minum.

Desa ini juga memiliki menara dengan sinyal 3G yang memungkinkan warga tersambung ke internet. Supaya warga, terutama anak-anak muda, bisa mengakses Instagram dan membagikan suasana dan kehidupan di desa beku ini kepada dunia.

Menurut sensus pada 2017,penduduk di desan ini mencapai sekitar 1.131 orang, setengahnya berasal dari data 15 tahun lalu.

Banyak remaja disana yang pindah ke kota, termasuk, Ayal, remaja berusia 15 tahun. Ayal hidup bersama ibunya di desa yang dingin ini sebelum akhirnya pindah ke Kota Yakutsk.

Ayal senang berjalan-jalan di desanya menikmati hamparan salju dan gedung-gedung yang kosong. Ia juga senang mencicipi makanan khas desa yaitu Stroganina, irisan tipis daging ikan yang dimakan mentah, biasanya  dicampur lada dan garam.

Kondisi cuaca yang sulit di daerah itu telah menyebabkan enam pesawat jatuh sejak 2003. Oleh karena itu, tiket dari Yakutsk ke Verkhoyansk menjadi sangat mahal, bisa mencapai jutaan rupiah untuk tiket pulang-pergi.

Reporter: Muhammad Raja A.P.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Webinar Inspiratif Universitas Alma Ata: Peluang dan Tantangan Karir di Dunia UI/UX di Era Digital

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menghadapi era digital, Universitas Alma Ata berkomitmen mendorong mahasiswanya untuk membangun karir di dunia UI/UX dengan menggelar webinar bertajuk “Membangun Karir di Dunia Desain UI/UX: Peluang dan Tantangan di Era Digital” pada Sabtu (21/12/2024).
- Advertisement -

Baca berita yang ini