Brad Pitt Tuntut Angelina Jolie, Kenapa?

Baca Juga

MATA INDONESIA, LOS ANGELES – Tampaknya peperangan antar mantan suami-istri ini masih belum terselesaikan. Baru-baru ini, Brad Pitt menuntut sang mantan istri, Angelina Jolie.

Melansir dari TMZ, Pitt mengatakan bahwa Angelina Jolie telah mengkhianatinya dengan diam-diam menjual kilang anggur yang mereka miliki bersama. Kabarnya Angelina menjualnya ke oligarki Rusia.

Kini Pitt menutut Jolie untuk membatalkan kesepakatan penjualannya tersebut. Akan tetapi sampai saat ini masih belum ada tanggapan dari pihak Angelina Jolie.

Mantan suami Jolie ini mengatakan telah menginvestasikan banyak uang dan waktu di kilang anggur tersebut selama bertahun-tahun. Meski ia mengakui Jolie menjatuhkan 40 persen dari harga pembelian 28,4 juta dollar AS.

Pitt merasa kilang anggur itu bisa sukses karena Jolie tak melakukan banyak hal di departemen itu pada 2013. Sehingga ia menglaim bahwa tak ada satu pun yang bisa menjual kepentingan mereka tanpa ada persetujuan dari pihak lain.

Kini aktor ini meminta hakim membatalkan kesepakatan dan meminta ganti rugi atas kasus ini. Akan tetapi dengan beredarnya kabar ini, banyak netizen yang berasumsi bahwa Pitt seperti tengah menghadapi badai kesulitan masalah keuangan dengan melakukan pengalihan isu.

Pasalnya lima hari sebelumnya Pitt dikabarkan telah mendapatkan tuntutan juga dari warga New Orleans. Ia telah ‘menjual janji’ yang telah dilanggarnya pada korban badai Katrina.

Mengutip dari Independent, Pitt digugat atas tuduhan penipuan dan praktik perdagangan yang tak adil. Ia diketahui telah ‘mengingkari janji’ dengan membangun ruma-rumah yang dibuat asal-asalan dan penuh dengan jamur.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Bersinergi Menjaga Netralitas Pemilu Demi Pilkada yang Berkualitas

Jakarta - Netralitas aparatur sipil negara (ASN) menjadi perhatian utama dalam menjaga kualitas Pilkada Serentak 2024. Badan Pengawas Pemilu...
- Advertisement -

Baca berita yang ini