Berniat Operasi Lasik? Ketahui Dulu Fakta-faktanya Ini

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Mulai banyak diminati sejak tahun 2000-an, lasik atau operasi mata dengan laser untuk membebaskan pasien dari ketergantungan kacamata dianggap ampuh mengatasi masalah penglihatan. Lasik adalah sebutan populer dari Laser-Assisted In-Situ Keratomileusis.

Banyak orang yang mengalami miopa atau mata minus, hipermetropia atau mata plus dan astigmatisma atau mata silinder telah sembuh dan tidak lagi menggunakan kacamata setelah melakukan operasi Lasik. Tapi, benarkah Lasik menjamin bahwa masalah penglihatan pasien sepenuhnya bisa disembuhkan?

Mengutip dari berbagai sumber, bagi yang berminat untuk operasi lasik, sebaiknya ketahui dulu fakta-fakta berikut ini:

1. Tidak Ada Jaminan 100 Persen Mata Sembuh

Benar lasik adalah cara alternatif untuk menyembuhkan mata minus, plus dan silinder. Tapi, tidak jarang orang setelah melakukan lasik masih tetap menggunakan kacamata karena tidak sepenuhnya sembuh.

2. Tidak untuk Semua Orang

Ini bukan tentang harga operasi Lasik yang melangit, tapi tidak semua orang bisa melakukan operasi ini dikarenakan kondisi yang lebih berbahaya, misalnya mengalami masalah mata kering atau gangguan kornea.

3. Jangan Berharap Penglihatan Normal Setelah Operasi

Tidak ada penyakit yang sembuh secara instant atau tiba-tiba, begitu juga seusai lasik. Setelah operasi lasik, penglihatan Anda tidak akan segera normal tiba-tiba, namun butuh proses, seperti perawatan lanjutan, penetesan obat khusus atau menggunakan kacamata untuk menghindari paparan sinar berlebih.

4. Ada Banyak Jenis Lasik

Teknologi no touch, microkeratome, atau advance surface ablation, adalah tiga di antara banyaknya jenis operasi lasik. Setiap operasi memiliki keunggulan beserta kekurangan masing-masing. Sebelum operasi, baiknya berkonsultasi dengan ahlinya sesuai masalah yang diderita. (Ryan)

Berita Terbaru

Lebih dari Sekadar Destinasi: Merancang Pariwisata yang Penuh Energi, Karakter, dan Makna

Mata Indonesia, Yogyakarta – Di tengah arus wisata global yang semakin kompetitif, pengelolaan destinasi tak lagi cukup hanya mengandalkan keindahan alam semata. Dibutuhkan pendekatan yang lebih dalam dan menyeluruh: bagaimana sebuah tempat bisa menyentuh hati, menghidupkan pengalaman, dan meninggalkan kesan bermakna bagi siapa pun yang datang.
- Advertisement -

Baca berita yang ini