MATA INDONESIA, JAKARTA – Demensia merupakan kondisi yang umumnya diidap oleh orang lanjut usia. Benarkah wanita lebih berisiko dibandingkan dengan pria?
Kondisi ini bisa bersifat kronis atau progresif di mana terdapat penurunan fungsi kognitif, yaitu kemampuan untuk berpikir. Demensia juga sering berkaitan dengan penyakit lain, seperti penyakit Alzheimer atau stroke. Kabarnya, wanita yang berusia lanjut lebih berisiko mengalami demensia ketimbang pria. Benarkah?
Dari faktor genetik dan gaya hidup dapat meningkatkan risiko demensia. Kemudian usia lanjut merupakan faktor risiko terbesar dari demensia.
Selain usia, varian gen tertentu yang dikenal sebagai ApoE4 diketahui meningkatkan risiko demensia yang mengacu pada penyakit Alzheimer.
Ketika seorang wanita memiliki salinan gen ini, maka ia berisiko dua kali lipat lebih tinggi mengidap demensia.
Selanjutnya, menopause yang dialami wanita juga berperan dalam peningkatan risiko demensia. Alasannya, kadar estrogen dalam tubuh perempuan menjelang masa menopause dan setelahnya akan menurun, sementara kadar estrogen pada pria selalu stabil dalam setiap tahapan usia.
Direktur Penelitian Alzheimer’s Research Inggris, dr Carol Routledge mengatakan bahwa penelitian tersebut menggambarkan dengan jelas penyakit-penyakit yang timbul akibat gangguan neurologi pada masyarakat.
Wanita paling rentan mengidap demensia, terutama wanita berusia 45 tahun ke atas dengan risiko mencapai 31,4 persen. Angka itu lebih tinggi daripada pria yang hanya berisiko 18,6 persen.
Reporter: Purwati Soleha