Begini Keseharian Pasien COVID-19 di Wisma Atlet

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Melihat angka kasus positif COVID-19 di Jakarta yang masih tinggi, Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet menjadi salah satu tempat rujukan untuk pasien COVID-19.

Untuk menjalani isolasi mandiri di RSD Wisma Atlet, pasien COVID-19 sebelumnya harus diperiksa dokumen administrasi, seperti surat rujukan dari rumah sakit atau puskesmas, dan bukti keterangan positif COVID-19. Setelah itu, pasien diperiksa oleh dokter yang bertugas untuk dicek tekanan darah dan kadar oksigen.

Ruangan isolasi mandiri untuk pasien COVID-19 di RSD Wisma Atlet seperti apartemen, dengan dua kamar dan satu ruang tamu. Di luar ruangan terdapat balkon.

Selama menjalani isolasi, tidak banyak aktivitas yang bisa dilakukan oleh pasien COVID-19. Pada pagi hari, mereka diberi waktu untuk senam bersama atau olahraga sendiri selama dua jam mulai pukul 06.00 WIB.  Selain itu, diingatkan pula oleh perawat untuk berjemur di bawah sinar matahari meskipun tidak wajib.

Setelah itu, pasien harus kembali ke ruangan masing-masing dan tidak diizinkan keluyuran hingga jam makan siang.

Pihak RSD Wisma Atlet menyediakan makan berat sebanyak tiga kali sehari. Para pasien mengambilnya di koridor dan pengambilan makanan dilakukan setelah adanya pengumuman yang bisa didengar dari dalam ruangan.

Biasanya, pada pagi hari ada camilan berupa susu atau jus dan kue. Lalu untuk makan siang dan makan malam terdiri atas satu kotak makanan berat dan satu botol minum berukuran 600 mililiter.

Segala kebutuhan pasien di RSD Wisma Atlet dapat dikatakan terpenuhi dengan baik, termasuk kebutuhan internet. Mereka boleh menghabiskan waktu bermain internet sehingga tidak begitu sulit untuk menghubungi dengan kerabat dan teman melalui media sosial.

Selayaknya di rumah sendiri, pasien juga membersihkan kamar dan mencuci pakaiannya masing-masing. Setiap ruangan sudah tersedia fasilitas untuk mencuci dan menjemur bisa dilakukan di balkon.

Keseharian di RSD Wisma Atlet difokuskan untuk menjaga kondisi tubuh sehingga pasien kerap memanfaatkan waktu untuk beristirahat dan tidur.

Rutinitas sehari-hari yang dilakukan pasien pada dasarnya tidak begitu diatur pihak rumah sakit darurat kecuali untuk jadwal cek medis yang berbeda-beda antara satu pasien dengan pasien lainnya.

Reporter: Safira Ginanisa

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini